KERINCI, metro7.co.id – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi menggunakan tiga unit boxtrap atau perangkap harimau dan kamera trap.

Ada tiga titik perangkap, dipasang oleh BKSDA Jambi, yaitu Desa Renah Balai, Renah Betung, dan Kebun Baru termasuk Kamera trap yang berfungsi untuk mengintai pergerakan harimau.

Kepala SKW I BKSDA Jambi mengatakan, telah melakukan Sosialisasi terkait dengan Harimau yang meresahkan Masyarakat dan sebanyak tiga unit perangkap dan kandang umpan serta kamera yang telah dipasang.

”Kami telah melakukan sosialisasi terkait munculnya sosok harimau sebagai langkah untuk mencegah kerugian yang lebih luas pada masyarakat, agar tidak terdapat korban nyawa manusia serta melakukan penyelamatan pada harimau itu sendiri,” ujarnya, Senin (11/7).

Pihak BKSDA telah melakukan langkah langkah dan upaya penanggulangan konflik itu dan melakukan verifikasi pada lokasi Kejadian harimau yang memangsa ternak.

“Langkah-langkah dan upaya yang kami lakukan untuk penanggulangan konflik manusia dengan harimau telah kami lakukan verifikasi di lokasi kejadian,” ungkapnya.

Hingga saat ini, pihaknya telah memantau pergerakan harimau yang meresahkan masyarakat Renah Kayu Embun (RKE), Pulau Tengah, Koto Patah, Tanjung Sam, Lempur.

”Harimau Sumatera yang melewati jalur di Desa tersebut terus kami pantau pergerakannya yang semula buat ulah di RKE, Pulau Tengah, Koto Patah dan kembali ke RKE terus ke Gunung Raya dan possisi saat ini di Tanjung Sam. Mutar keliling keliling pergerakannya seperti obat nyamuk,” tutupnya.