Aparatur Desa Sobang Diduga Aniaya Wartawan, Begini Kronologinya
PANDEGLANG, metro7.co.id – Pengeroyokan disertai penganiayaan seorang wartawan radaristana.com yang diduga dilakukan Aparat Pemerintah Desa Sobang, di Kantor Desa Sobang, Kecamatan Sobang, Kabupaten Pandeglang, Kamis (17/3) lalu, berujung pada pelaporan ke Polres Pandeglang.
Rohmat yang sehari-harinya bekerja sebagai wartawan di salah satu media online radaristana.com, saat ini kondisinya sudah mulai membaik setelah dikeroyok dan dianiaya.
Seperti diceritakan rohmat, awalnya, ia mendatangi Kantor Desa Sobang dengan tujuan untuk meminta konfirmasi terkait pemberitaan pemecatan terhadap enam orang Aparat Desa yang diduga dilakukan Kepala Desa (Kades) Sobang, Hasanuddin secara sewenang-wenang.
“Awalnya saya kontekan dengan Hasanudin selaku Kades, sehari sebelum kejadian, penganiayaan pada Kamis 17 Maret 2022. Tujuan pertemuan yang dimaksud itu untuk konfirmasi terkait adanya dugaan pemberhentian perangkat desa secara sepihak oleh Pemdes Sobang, tentu saya sangat butuh hak jawab dan alasan benar atau tidak dan apa alasannya,” kata rohmat, Kamis (24/3).
Selanjutnya, ia menjelaskan, setelah perbincangan tersebut, ia dan pihak aparatur Desa Sobang dan Kades mulai berdiskusi yang berlangsung panas.
“Jadi, saat diskusi tanya jawab itu, saya bersama Hasanuddin itu mulai banyak yang ikut menjawab bahkan sempat ada dugaan pernyataan yang menyalahkan pihak lain. Kemudian saya meneruskan pertanyaan, dan pihak Desa Sobang itu marah-marah. Kemudian langsung ada yang ngamuk dan saya langsung dikeroyok, bahkan kancing baju saya juga sobek, dan saya gak tau itu, pinggang saya ditendang dari belakang,” jelasnya.
Sebelumnya, Kades Sobang, Hasanuddin melakulan pemecatan kepada enam aparatur pemerintah desa Sobang. Selanjutnya, setelah adanya peristiwa pengeroyokan disertai penganiayaan kepada wartawan itu pun. Kades Sobang Via WhatsApp menentang wartawan radaristana.com tersebut.
“Silahkan, jika wartawan itu mau melaporkan, kami bersama masyarakat Sobang akan melawan,” ujar Hasanuddin.
Sementara, setelah dilaporkan ke pihak Polres Pandeglang, Rohmat berharap, Aparat Penegak Hukum (APH) di wilayah Pandeglang, berharap Polisi segera melakukan proses penyelidikan terkait pernyataan-pernyataan Hasanudin selaku kepala desa sobang, salah satunya pernyataan yang menyebutkan bahwa keributan seperti yang dilaporkan rohmat itu disebut Hoax.
“Harapan saya APH segera lakukan proses penyelidikan melihat pernyataan kepala desa yang menyatakan keributan itu hoax. Logikanya aja apa mungkin saya punya masalah sama setan, sehingga itu setan merasuki seseorang untuk menyerang saya lucu yah drama banget. Tapi saya yakin bahwa APH tidak bodoh, dan APH akan menyimak video potongan yang juga sedikit bisa menceritakan apa yang terjadi saat itu. Kemudian sampai saat ini, saya masih merasakan sakit dan tidak bisa aktivitas seperti biasa,” pungkasnya.