WONOSOBO, metro7.co.id – Pihak kepolisian Polres Wonosobo berhasil mengungkap kronologi lengkap insiden kekerasan yang terjadi di Alfamart Mendolo pada Rabu (2/10/2024). Insiden yang melibatkan sejumlah pelajar tersebut sempat terekam video dan menjadi viral di media sosial, memicu perhatian publik.(3/10/2024).

Kasat Reskrim Polres Wonosobo, AKP Kuseni, menjelaskan bahwa perkelahian tersebut bermula dari ketegangan kecil di sekitar jembatan Ngasinan, Wonosobo. Beberapa pelajar yang terlibat dalam insiden ini diketahui saling memandang tajam, aksi yang dikenal oleh remaja setempat dengan istilah “mecicil”. Hal ini memicu perselisihan yang berkembang menjadi pertengkaran verbal di lokasi ruko Madukoro.

“Awalnya hanya saling tatap yang berujung pada saling lempar kata-kata kasar. Ketegangan terus meningkat hingga puncaknya terjadi di depan Alfamart Mendolo, yang akhirnya melibatkan aksi fisik,” ungkap AKP Kuseni kepada media.

Perkelahian di depan minimarket tersebut berhasil terekam oleh saksi mata, dan rekamannya dengan cepat menyebar di berbagai platform media sosial. Dalam video tersebut, terlihat beberapa pelajar saling adu fisik di depan pintu masuk Alfamart, menarik perhatian para pengunjung dan warga sekitar.

Pihak kepolisian yang menerima laporan segera bergerak cepat. Melalui identifikasi dari rekaman video dan informasi dari saksi, Sat Reskrim Polres Wonosobo berhasil mengamankan para pelaku dan memeriksa mereka untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

“Kami sudah mengamankan sejumlah pelajar yang terlibat dalam kejadian ini. Saat ini, kami masih mendalami motif di balik aksi tersebut serta peran dari masing-masing pelaku,” jelas AKP Kuseni.

Polisi juga mengimbau agar masyarakat tidak terprovokasi oleh isu-isu yang belum jelas kebenarannya dan menyerahkan penanganan kasus ini sepenuhnya kepada pihak berwenang. Kasus ini pun menjadi sorotan terkait kekerasan di kalangan remaja yang terus meningkat di berbagai wilayah.

Dengan penanganan cepat dari pihak kepolisian, kasus ini diharapkan dapat memberikan pelajaran bagi masyarakat, terutama para pelajar, untuk menghindari tindakan kekerasan dan menyelesaikan perselisihan secara damai.***