Tamiang Layang — Intimidasi terhadap pekerja jurnalistik terjadi di Tamiang Layang. Seorang oknum anggota kepolisian setempat telah membentak wartawan yang sedang bertugas. Bahkan oknum polisi berpangkat Briptu itu mengeluarkan kata-kata yang meremehkan kerja wartawan.
Perlakukan kasar oknum anggota polisi itu dialami oleh M Jaya (wartawan salah satu surat kabar mingguan-red) saat mengikuti operasi pengawasan perizinan tempat hiburan yang dilakukan oleh petugas gabungan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Satpol PP dan Polres Bartim.
Tiga buah kendaraan roda empat meluncur. Kala itu, Jaya ikut dalam rombongan bersama Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, serta anggota Sat Intelkam dan Satreskrim Polres Bartim.
Sekitar 400 meter sebelum melewati Mapolres Bartim pada pukul 20.30 WIB, sebuah Kijang Innova bernomor polisi DA 7730 HA berada di depan mobil yang ditumpangi Jaya dan disopiri Briptu Thor. Anggota ini curiga dengan isi Innova berisi bahan bakar minyak (BBM). Anggota Satreskrim menghubungi Sentral Pelayanan Khusus (SPK) Mapolres Bartim untuk mencegat Inova itu.
Anggota itu pun memberikan sandi “Bandung Bandung Medan” yang artinya BBM sedang berada di depan dan meminta petugas SPK mencegatnya. Sayang, mobil Innova itu meluncur dengan cepat dan lolos dari cegatan polisi di depan Mapolres.
Briptu Thor menancapkan gas dan menghalangi Innova tersebut saat berada di pintu gerbang Kota Tamiang Layang. Saat itu pula, beberapa petugas SPK Mapolres Bartim berdatangan. Dari pengakuan sopir Innova yang didengar Jaya, mengungkapkan bahwa mobilnya membawa BBM solar menggunakan jerigen sekitar 600 liter. Sopir dan seorang temannya kemudian digiring ke Mapolres.
Petugas gabungan pengawasan perizinan tempat hiburan kembali melanjutnya kegiatannya menuju kawasan Jaweten, Kandris, dan Janah Ampah.Dari hasil operasi malam itu, semua tempat hiburan, masa berlaku izinnya habis.
Ketika bermaksud pulang, petugas beristirahat di Pasar Ampah untuk melepas dahaga di warung penjual bubur kacang. Saat inilah Jaya mendapat perlakuan kasar dari oknum Briptu Thor. “Saat itu saya menanyakan kepada anggota sSatreskrim tentang mobil Innova berisi BBM. Briptu Iwan menjawab bahwa petugas hanya mengamankan saja.
Tiba-tiba dengan berang Briptu Thor berkata kasar. “Tak usah banyak mencampuri urusan kami, bukan urusan kamu. Kamu tidak diundang dan kamu duduk diam saja, dan dilarang untuk memoto,” hardiknya kepada Jaya.
Bagian Pejabat Pembuat Informasi dan Dokumentasi (PPID) Polres Bartim, Aiptu Paham Pandjaitan, perilaku oknum seperti itu. Ia berjanji akan mengkonfirmasi kepada yang bersangkutan dan akan dilaporkan kepada pimpinan.
“Saya sangat menyayangkan perilaku oknum seperti ini. Semestinya antara pers dan polisi itu mitra untuk membangun kamtibmas yang lebih baik,” ungkapnya.
Sementara itu Kasat Intelkam Polres Bartim AKP Suwardi, SH saat dikonfirmasi Metro7 terkait tindakan arogansi yang dilakukan oknum anggotanya. Melalui SMS, Suwardi menyatakan terimakasih atas informasinya dan nanti yang bersangkutan akan ditegur atau diperingatkan. (Metro7/Tim)