SIANTAR, metro7.co.id – Walmaria Zalukhu Lurah Kelurahan Asuhan Kecamatan Siantar Timur, babak belur setelah dianiaya oleh terduga oknum Anggota TNI.

Kejadian tersebut kini viral di media sosial setelah kejadian tersebut di posting di akun Facebook atas nama Walmaria Zaluhu.

Kini postingan tersebut menjadi trending, topik pengguna Facebook di wilayah Kota Pematang Siatar. Bahkan postingan tersebut telah dikomentari sebanyak 231 kali dan di bagikan sebanyak 151 di bagikan.

Menurut informasi yang dihimpun wartawan, terduga pelaku penganiayaan terhadap belakangan diketahui Oknum anggota TNI berinisial JS. Terduga pelaku di sebut bertugas sebagai Babinsa di wilayah Pahae Julu Kabupaten Tapanuli Utara.

Adapun caption atau keterangan pada unggahan ada disebut oknum anggota TNI itu berdinas sebagai Babinsa di Pahae Julu Kabupaten Tapanuli Utara.

Diduga, pemicu penganiayaan lantaran oknum TNI merasa keberatan dengan operasi Yustisi yang di gelar pihak kelurahan (operasi melibatkan personil gabungan TNI Polri dan stakeholder lainnya), yang menyambangi warung kelontong di rumah milik si Oknum TNI untuk menghimbau warga agar selalu mematuhi prokes.

“Merasa tidak senang dan bertindak arogan serta menganiaya saya (Lurah Asuhan) yang mengakibatkan mengucurnya darah segar dari hidung dan mulut saya. Dengan kejadian tsb. saya merasa trauma. Saya mohon keadilan atas kejadian yg menimpa saya,” tulis korban di ujung caption unggahan yang diposting Senin (23/08/2021) lebih kurang sekitar 06.00 WIB.

Di akun itu korban mengunggah dua (2) video berisi bagai suara perdebatan mulut dan satu (1) foto close up dirinya yang berlumur darah di bagian mulut menggunakan blus berwarna merah.

Ini caption (keterangan) yang tertulis di akun tersebut.

Kepada Yth. Bapak Presiden RI, Tim Gugus COVID-19, Panglima, KASAD, Pangdam I Bukit Barisan, Gubernur Sumut, Walikota Pematangsiantar, Bupati Tapanuli Utara.

Kronologis kejadian: Seorang oknum Bhabinsa (JS) Pahae Julu, Kab. Tapanuli Utara yg seharusnya bekerja di wilayah Pahae Julu, Taput, tetapi malah membuat keributan di Kelurahan Asuhan, Kec. Siantar Timur, kota Pematangsiantar.

Dimana oknum tsb. merasa keberatan dgn adanya operasi YUSTISI (operasi yg melibatkan personil gabungan TNI Polri dan stakeholder lainnya) serta penerapan PPKM LEVEL 4 tepatnya pada hari Minggu, 22 Agustus, Pukul 23.00 Wib.

Petugas Satgas mengingatkan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dan penerapan PPKM LEVEL 4 karena JS memiliki warung kelontong di rumahnya.

Merasa tidak senang dan bertindak arogan serta menganiaya saya (Lurah Asuhan) yg mengakibatkan mengucurnya darah segar dari hidung dan mulut saya. Dengan kejadian tsb. saya merasa trauma. Saya mohon keadilan atas kejadian yg menimpa saya.

Sementara itu, saat dikonfirmasi wartawan Senin (23/8/2021) sekira pukul 11.30 WIB melalui pesan whatsappnya Walmaria Zalukhu membenarkan adanya kejadian itu.

“Ia benar, saya ini lagi di periksa di Dandenpom Siantar, nanti saya khabari ya,” tulisnya singkat.

Selanjutnya saat kembali dihubungi wartawan, sekira pukul 14.30 WIB, Walmaria Zalukhu menyebut dirinya sedang berada di RSUD Djasamen Saragih Kota Pematang Siatar. “Saya lagi di rumah sakit umum bang. Nanti saya khabari lagi ya,” ujarnya mengakhiri.

Terpisah Mayor CPM Binson Simbolon selaku Dandenpom I BB Kota Pematangsiantar saat dikonfirmasi wartawan melalui sambungan telepon selulernya belum berhasil diminta tanggapannya atas peristiwa tersebut. ***