Tiga Kali Mangkir dari Panggilan, Mantan Kades Manua Parma Ditahan Tim Penyidik Kejari Sekadau atas Dugaan Korupsi APBDes
SEKADAU, metro7.co.id – Kejaksaan Negeri Sekadau lakukan penanganan penyidikan Dugaan Tindak Pidana Korupsi Dalam Pengelolaan Anggaran Dan Belanja Desa (APBDes) Tahun Anggaran 2017 S.D Tahun Anggaran 2019 Pada Desa Menua Prama, Kecamatan Belitang, Kabupaten Sekadau dengan Surat Perintah Penyidikan Nomor : PRINT-01/O.1.20/Fd.2/08/2021 tanggal 16 Agustus 2021.
Tim penyidik Kejari Sekadau lakukan penahanan terhadap tersangka “L” yang merupakan mantan kades Menua Perama Periode 2014 sampai dengan 2019.
Sebelumnya telah dilakukan panggilan sebanyak tiga kali terhadap “L” namun “L” tidak memenuhi panggilan. Kemudian tim penyidik melakukan penjemputan di damping Tim Dokter, Selanjutnya setelah dinyatakan sehat, Tim penyidik membawa “L” ke Kejari Sekadau untuk diproses selanjutnya.
Kajati Kalbar, Dr Masyuhudi menyampaikan bahwa terus mendorong para penyidik di Kejari Sekadau untuk mengungkap perkara tersebut secara tuntas.
Dijelaskan Masyuhudi, modus Operandi yang dilakukan oleh tersangka “L” selaku Kepala Desa Menua Perama periode 2014 sampai dengan 2019 adalah tersangka melakukan pengelolaan penggunaan Dana Kas Desa APBDes tidak sesuai ketentuan yang berlaku dengan serta membuat pertanggung jawaban yang tidak sesuai dengan realisasinya, tersangka “L” menggunakan Dana Desa tanpa melibatkan Aparatur Desa yaitu Sekretaris, Bendahara maupun Perangkat Desa yang bersangkutan
“Ada pembangunan fisik dan non fisik yang tidak sesuai dengan realisasinya sehingga menyebabkan kerugian keuangan negara sebesar Rp. 780.510.172, (tujuh ratus delapan puluh juta lima ratus sepuluh ribu seratus tujuh puluh dua rupiah) berdasarkan LHP Inspektorat Kabupaten Sekadau,” ujarnya, Kamis (10/2).
Terhadap perbuatan tersangka disangkakan pasal 2 dan pasal 3 UU Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Tindak Pidana Korupsi.
Penahanan dilakukan berdasarkan Surat Perintah Penahanan Nomor : PRINT- 45/O.1.20/Fd.2/02/2022 tanggal 07 Februari 2022, tersangka “L”, di tahan selama 20 (dua puluh) hari kedepan (tanggal 07Februari 2022 s/d 26Februari 2022) dan ditahan di Rumah Tahanan (RUTAN) Kelas IIB Sanggau.
“Perkara atas nama tersangka “L” akan segera dilimpahkan ke Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Pontianak untuk dilakukan penuntutan oleh Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Sekadau,” tutup Kejati Kalbar.