BARABAI – Warung tenda di sepanjang trotoar Lapangan Dwi Warna Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) yang menjadi area pedagang kecil menjual jajanan, akhir-akhir ini dibobol maling.

Akibat aksi pencurian yang diperkirakan terjadi pada malam hari, mereka kehilangan barang berharga seperti satu buah gas elpiji 3 kg, beberapa renteng macam minuman sachet, buah, dan gelas minum kaca.

Keterangan diperoleh, terungkapnya warung tenda yang dibobol maling tersebut, berawal setelah pemilik warung membuka warungnya dan mengetahui pintu tempat penyimpanan barangnya dalam kondisi yang berbeda.

Bahkan, buah-buahan yang biasanya dijadikan Jus dicincang-cincang tak jelas.

Hal diatas seperti yang diungkapkan salah satu pemilik Warung Tenda, Hermansyah. Dia sangat geram akan kelakuan pencuri ini, karena bukan hanya mencuri, tapi juga cincang buah-buahan.

“Ketika saya baru buka, dilihat laci uang terbuka, minuman sachet berkurang, dan buah-buahan yang digunakan untuk membuat jus seperti dicincang,” kata Hermansyah saat didatangi Metro7, Jumat (29/5).

Ternyata, bukan akhir-akhir ini saja seperti kejadian tersebut, tetapi sudah sering beberapa warung tenda dibobol maling.

Hal tersebut juga dirasakan seorang nenek yang berjualan disana, Sahriyah.

“Saya sudah mengalami beberapa kali, minuman sachet, gas elpiji 3 kg, bahkan beberapa gelas kaca juga hilang, andai diperkirakan kerugiannya sekitar Rp 500 ribu,” kata Sahriyah dengan muka sedih.

Mereka berharap, kedepannya ada kepedulian dari para petugas keamanan yang memperhatikan tempat jualan mereka ketika malam hari.

16 Tenda yang berada di sepanjang trotoar Lapangan Dwi Warna Barabai itu, diresmikan Bupati HST, Senin (11/12/2017).

Warung tenda dibangun melalui dana CSR Bank Kalsel Barabai dengan tujuan untuk mendukung program Pemerintah Daerah dalan menertibkan trotoar di sekitar taman.

Disana menyediakan jajanan seperti aneka cemilan, jus, es buah, gorengan, batagor, pentol dan lainnya.

Selain itu, para pedagang diwajibkan menjaga kebersihan, dengan tak membuang sampah sembarangan.

Pedagang juga tak boleh menaruh barang apapun di atas trotoar, karena trotoar dikhususkan untuk pejalan kaki, serta akses pengunjung warung. (metro7/sin)