PONTIANAK, metro7.co.id – Badan Koordinasi (Badko) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kalimantan Barat (Kalbar) menggelar diskusi panel dengan tema ‘Perempuan Dalam Pembangunan Berkelanjutan’, Selasa (2/7), di Balai Serumpun Gedung Dinas Pendidikan Kalbar.

Kegiatan diskusi tersebut diisi oleh Kasubdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Kalbar AKBP Munarsih Retnowati, Kepala Perwakilan Ombudsman RI Kalbar Tariyah, politisi perempuan Beby Nailufa, Wakil ketua V Bidang E Craff dan Pariwisata IWAPI Kalbar.

Dalam Diskusi itu, Beby Nailufa sebagai politisi perempuan menjabarkan betapa pentingnya kedaulatan ekonomi bagi bangsa, sebab menurutnya stunting merupakan representasi dari keadaan sosial ekonomi suatu wilayah ataupun negara.

“Tingkat tinggi rendahnya stunting suatu wilayah menjadi representasi kondisi sosial ekonomi masyarakat tersebut sebab ini kaitannya dengan kemampuan pemenuhan gizi dalam ruang lingkup keluarga,” jelasnya.

Beby juga menambahkan, untuk menurunkan tingkat stunting suatu daerah memerlukan komitmen baik dari pemerintah maupun dari pihak keluarga.

“Yang jelas untuk penanganan stunting memerlukan komitmen baik dari pemerintah maupun dari pihak keluarga,” tutup Beby.

Kegiatan ini ditutup dengan pemberian plakat serta foto bersama pengurus Badko HMI Kalbar beserta para audiens.