SANGGAU, metro7.co.id – Bupati Sanggau, Paolus dan Wakil Bupati Sanggau hadiri Ziarah Makam dan Melaunching Organisasi Generasi Muda Amvhera (GEMA), di komplek pemakaman penambahan H Muhammad Said Beringin Sanggau, Kamis (31/3).

“Dan hari ini istimewa. Karena ketika ziarah disini Masyarakat di RT lingkungan Ampera melalui pemuda-pemuda dan emak-emaknya menyiapkan khusus untuk kita merayakan HUT Sanggau ke 406 dengan makan berami dan memastikan bahwa organisasi GEMA ini adalah suatu bagian penting seluruh rangkaian bahwa anak muda Sanggau itu bermartabat,” kata Bupati Sanggau, Paolus Hadi dalam sambutannya.

Memang, ketika saya menjadi Bupati bersama pak Yohanes Ontot, kata PH, kami ingin meninggalkan yang baik kalau bicara mengukir sejarah. (Sabang Merah) itu adalah kepanjangan dari Sanggau Bangga Mengukir Sejarah.

“Salah satu yang kita ukir adalah kita harus mampu menginggat leluhur kita, memastikan bahwa sanggau ini berdiri karena ada mereka (leluhur),” imbuhnya.

Harapan saya, lanjut PH, awalnya berpikir jangan-jangan ini orang sanggau ini panas-panas taik ayam, tetapa puji tuhan alhamdulillah hari ini kita masih semangat merayakan HUT Kota Sanggau ini.

“Hanya karna Covid-19 lah agak senyap-senyap, tahun inipun sebenarnya masih sepi senyap, karena pasti masih banyak juga pengen bisa ramai, seperti tahun-tahun pertama, tetapi sekarang kita sudah mulai bangkit, saya percaya kita semua nya sehat, apalagi kita juga sudah vaksin, saya percaya ini menjadi bagian bahwa kita mampu menjaga imun dan kesehatan kita,” ucapnya.

Sebenarnya ini mimpi indah kami bahwa masyarakat respon dan hari ini untuk dikota saya salut dan bangga sesuai dengan tema HUT Sanggau, bahwa kita harus bergotong royong kemudian kita haru mampu berinovatif dan harmonis untuk kesejahteraan.

“Nah, Masyarakat ampera ne membuktikan gotong royongnya, makan kita bersama-sama dari masyarakat kita, saja bermartabat,” beber PH.

Saya tadi terharu, kata Paolus Hadi, saya tidak pernah melihat Pangaren Ratu Surya Negara Sanggau menangis, tadi saya lihat beliau menangis.

“Dia bilang, ndak pernah juga kita ini menginggat segala leluhur kita, hari ini saya juga sudah berapa kali ketempat ini, ndak pernah saya ketemu mereka, tapi saya tau bagaimana mereka memulai Sanggau ini, mungkin mereka ndak pernah mimpi juga Sanggau seperti, ndak tau kami-kami nanti, generasi anak-anak, nah, mereka lah lagi, karena kita tidak tau sepuluh dua puluh tahun depan, jangan takut bermimpi,” pungkasnya.