Empat Kyai Ponpes Saran Salurkan Donasi untuk Palestina ke BAZNAS
PONTIANAK, metro7.co.id – Maraknya penggalangan dana untuk korban Agresi Zionis Israel di Palestina, telah menimbulkan Pro dan Kontra di tengah masyarakat.
Dari Sebuah unggahan rekaman video yang menampilkan pernyataan mengejutkan dari Duta Besar (Dubes) Palestina terkait donasi bodong pendemo pro-Palestina di Indonesia viral di media sosial.
Rekaman video amatir tersebut dibagikan oleh akun Twitter Ferdinand Hutahaean dengan mendapat 2.021 tayangan.
Dalam rekaman video tersebut, tampak seorang pria yang mengaku pernah terlibat wawancara dengan Duta Besar Palestina.
“Saya itu diwawancarai di Kedutaan Besar Palestina bersama Duta Besar Palestina waktu itu dan Profesor Komaruddin Hidayat,” ucap pria tersebut.
Menurut pengakuannya, kabarnya Dubes Palestina tidak pernah mendapatkan bantuan donasi dari para pendemo pro Palestina.
Adapun donasi bantuan bagi para warga Palestina, tambah pria tersebut, berasal dari Kedutaan Besar Indonesia.
“Diawal dari wawancara itu, Pak Dubes (Palestina) mengatakan seperti ini, ‘kami tidak pernah menerima bantuan sepeserpun dari orang-orang yang demo itu untuk Palestina. Justru bantuan dari KBI yang kami terima,” katanya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Minggu, 16 Mei 2021.
Tentang penggalangan donasi untuk Palestina tersebut mendapat tanggapan dari empat Kyai Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) yang ada di Kabupaten Kubu Raya dan Kota Pontianak.
Dari Keterangan yang berhasil dihimpun, metro7.co.id dari beberapa Pimpinan Pondok Pesantren di Wilayah Kabupaten Kubu Raya. Kamis, (27/5/2021).
Menanggapi kegiatan penggalangan dana tersebut, Pimpinan Pondok Pesantren Darussalam Kota Pontianak, yang juga Ketua Forum Komunikasi Diniyah Taklimiyah Provinsi Kalbar, K.H. Ahmad Bustomi, mengatakan bahwa, saat ini seluruh pimpinan Ponpes dibawah binaan Nahlatul Ulama se- Kabupaten Kubu Raya sepakat untuk tidak turut serta dalam kegiatan penggalangan dana.
“Dengan pertimbangan, bahwa upaya penggalangan dana dapat memicu timbulnya klaster baru penyebaran Covid-19”, katanya.
Menurutnya krisis Palestina-Israel sudah bagian dari Sunatullah karena sudah disampaikan didalam kitab suci Al-Qur’an.
“Disisi lain bahwa permasalahan Palestina-Israel bukan lagi tentang agama melainkan ada kepentingan politik mengingat hingga saat ini PBB saja tidak pernah mampu menyelesaikan permasalahan tersebut,” ungkapnya.
Hal senada Juga disampaikan oleh Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Hidayah Kabupaten Kubu Raya, yang juga Rois Syuriah PC Nahdlatul Ulama Kabupaten Kubu Raya K.H. Ismail Ghofur.
Dirinya mengatakan bahwa, Hasil penggalangan dana dapat berpotensi menimbulkan fitnah yang mengarah pada perpecahan karena banyak ditemukan proses penyaluran hasil penggalangan dana yang tidak tepat sasaran/tidak sesuai dengan tujuan awal untuk kemanusiaan.
“Sesama umat Islam, sasaran menghimbau kepada seluruh umat Islam untuk lebih baik memberikan doa untuk menguatkan jiwa dan batin para korban kemanusiaan di Palestina,” ungkapnya.
K.H. Zainuddin Asyhari, Pimpinan Pondok Pesantren Hidayatul Muhsinin Kabupaten Kubu Raya berpendapat bahwa, secara Organisasi, tidak ada ponpes dibawah binaan Nahdlatul Ulama yang turut serta melakukan penggalangan dana untuk Palestina.
“Menghimbau kepada masyarakat, kelompok organisasi kemanusiaan dan keagamaan untuk tidak melakukan penggalangan dana dengan membawa identitas agama Islam ataupun identitas suku,” himbaunya.
Supaya lebih tepat sasaran, dirinya menghimbau kepada masyarakat yang akan memberikan donasi bisa langsung ke BAZNAS Prov. Kalbar.
K.H. Momon Salmon, Ketua Perguruan Pondok Pesantren Mathla’ul Anwar Kota Pontianak. Menyikapi maraknya upaya penggalangan dana kemanusiaan untuk Palestina bahwa Secara Organisasi, tidak ada ponpes yang turut serta melakukan penggalangan dana untuk Palestina.
“Menghimbau kepada masyarakat, kelompok organisasi kemanusiaan dan keagamaan untuk tidak melakukan penggalangan dana dengan membawa identitas agama Islam ataupun identitas suku. Menghimbau kepada masyarakat yang akan memberikan donasi bisa langsung ke BAZNAS Prov. Kalbar, agar tepat sasaran,” tutupnya. ***