SINGKAWANG, metro7.co.id – Beredarnya video mantan Walikota Singkawang 2007-2012, Hasan Karman menyatakan tidak mencalonkan diri sebagai peserta Cawako Singkawang 2024 ini.

Awalnya Hasan Karman merupakan sebagai Kader dan sekaligus Sekertaris Dewan Pakar DPW Partai Nasdem Kalimantan Barat.

Detik-detik terakhir pencalonan Cawako Singkawang 2024 ini, DPD Partai Nasdem Singkawang melakukan rombak struktur pengurusan internal DPD Partai Nasdem. Singkawang.

Perombakan struktur internal yang diganti di DPD Partai Nasdem Singkawang seperti Ketua DPD Partai Nasdem Singkawang Sumberanto Tjitra yang diganti oleh Husin.

Sebelumnya, DPD Partai Nasdem Singkawang melakukan perombakan terdapat dua nama yang diajukan ke DPW Partai Nasdem Kalimantan Barat.

Dari pantauan dan informasi yang didapat oleh awak media Metro7.co.id, bahwa ada dua nama Calon Walikota Singkawang, DPD Partai Nasdem Singkawang untuk pengajuan ke DPW Partai Nasdem Kalimantan Barat, yaitu Hasan Karman dan Andi Syarif.

Setelah penggantian nama Ketua DPD Partai Nasdem Singkawang, yaitu Husin menyatakan mendukung Cawako Singkawang 2024 dari luar kader Partai Nasdem yaitu Tjhai Chui Mie.

Setelah mendengarkan keputusan dari DPD Partai Nasdem Singkawang, Mantan Walikota Singkawang 2007-2012 dan sekaligus Sekertaris Dewan Pakar DPW Partai Nasdem Kalimantan Barat, Hasan Karman menyatakan mundur dari pengurusan DPW Partai Nasdem Provinsi Kalbar.

Viralnya video Mantan Walikota Singkawang 2007-2012 dan sekaligus Mantan Sekertaris Dewan Pakar DPW Partai Nasdem Provinsi Kalimantan Barat, Hasan Karman yang berdurasi 2 menit 21 detik yang menyatakan tidak jadi mencalonkan diri di ajang Pilwako Singkawang 2024 ini.

“Yang saya hormati Warga Singkawang, terutama para relawan dan pendukung yang menginginkan saya kembali mencalonkan diri sebagai walikota,” kata Hasan Karman di dalam video beredar, Selasa (13/8).

Dia menambahkan, dalam kesempatan ini ia harus menyampaikan, ia tidak jadi mencalonkan diri.

Ia tidak bisa mencalonkan bukan karena tidak mau, juga bukan karena tidak mampu, namun dikarenakan sebab-sebab sebagai berikut.

“Pertama, saya tidak mendapat tiket atau dukungan 20 persen kursi DPRD dari Partai Politik Kota Singkawang. Ini adalah merupakan syarat minimal yang diwajibkan untuk mendaftarkan ke KPU,” bebernya.

Kursi-kursi tersebut telah dikunci dan diborong oleh pihak-pihak tertentu dengan harga transaksi luar biasa yang hanya mereka yang tahu. Katanya 5 tahun menjabat pun belum tentu nilai itu akan kembali jika tidak menggunakan jalan ilegal, dan tidak ingin berbuat seperti itu

“Kedua, kelihatannya sejak awal ada pihak-pihak tertentu yang beritikad mencegah dan menghalangi saya maju,” katanya.

Mereka berupaya agar ia jangan sampai mendapat tiket, bahkan ada dugaan terjadi persekongkolan untuk menutup jalannya, dan upaya ini tampaknya berhasil mereka lakukan.

Oleh karena 2 sebab ini dan sebab lainnya yang tidak bisa ia sebutkan, jalan saya tertutup dan terkunci. Ia menyesalkan situasi dan kondisi diluar kemampuan saya atasi ini.

“Mohon pengertian semua pihak yang telah mendukung dan berdoa untuk saya.Sebagai orang beriman, saya percaya ada rencana Tuhan yang lebih baik untuk saya,” tegasnya .

Dia menyampaikan, mengabdi tidak harus di satu bidang, masih banyak bidang pengabdian lain yang bisa ditekuni jika Tuhan merestui.

“Tetaplah berbuat baik dan tetaplah bersemangat untuk Singkawang. Saya pribadi tetap akan berbuat untuk Singkawang melalui jalur dan jalan yang benar. Kebenaran bisa saja kalah, namun kebenaran tidak akan pernah salah,” tutupnya.