KETAPANG, metro7.co.id – Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kabupaten Ketapang mulai terjadi sejak awal Februari 2021 lalu. Berdasarkan data Manggala Agni Daerah Operasi (Daops) Ketapang, sampai 18 Februari 2021 sedikitnya terdapat 10,9 hektar lahan terbakar.

Kepala Manggala Agni Daops Ketapang, Rudi Windra mengatakan, Dari data yang dihimpun hingga 18 Februari, lahan yang paling luas terbakar di Kecamatan Kendawangan, yakni sebanyak tiga hektar.

“Selain itu di Sungai Awan Kanan 1,5 hektar, Sungai Pelang 1,2, Sungai Awan Kiri 2 hektar dan Desa Padu Banjar Kabupaten Kayong Utara kurang lebih dua hektar. Sejauh ini akumulasi semuanya 10,9 hektar,” kata Rudi, Jumat (19/2).

Menurut Rudi, mayoritas lahan yang terbakar adalah gambut, dan sebagian lahan mineral. Penyebabnya selain tidak diguyur hujan sejak dua pekan terakhir, faktor kesengajaan jadi pemicu terjadinya Karhutla.

“Ada indikasi kesengajaan, membuka lahan dengan cara membakar,” ucapnya.

Sesuai data yang dikantongi pihaknya pada 18 Februari, titik panas (hotspot) juga telah mulai muncul di Ketapang dan Kayong Utara. Terbanyak berada di Kecamatan Kendawangan dan Kecamatan Manis Mata.

“Kalau secara total Kabupaten Ketapang terdapat 89 titik hotspot, sedangkan Kayong Utara 15 titik,” tambahnya.[]