KETAPANG, metro7.co.id – Sedikitnya 80-an mubaligh dan mubalighoh dari DPD LDII Ketapang mengikuti Pelatihan Mubaligh di Masjid Baiturrahman Sukaharja Ketapang, Sabtu (16/9).

Ketua DPD LDII Ketapang, Tunggono menjelaskan, saat ini kerukunan antar umat beragama mengalami ancaman dengan datangnya berbagai paham yang menebarkan sikap dan prilaku intoleran.

Hal inilah yang melatarbelakangi LDII Ketapang menghelat Pelatihan Mubaligh dan Mubalighot dengan menggandeng Kantor Kementerian Agama Ketapang di Masjid Baiturrahman, Sukaharja, Sabtu (16/9).

Dijelaskan, moderasi beragama selayaknya menjadi prilaku sebagai umat yang beragama, karena tatanan kehidupan akan semakin rukun dan damai.

“Keyakinan kebenaran atas agama yang dianutnya itu wajib, namun ketika bermuamalah atau berkehidupan bermasyarakat, mesti mengedepankan nilai-nilai universal dari ajaran Islam, sehingga Islam yang rahmatan lil alamin benar-benar dirasakan seluruh umat beragama,” ujar Tunggono.

Acara yang diikuti para mubaligh muda LDII ini dimaksudkan agar ketika tampil dan ketemu umat selalu membawa pesan atas nilai moderasi beragama.

“Para mubaligh dan mubalighot punya waktu dan ruang yang cukup untuk memberikan ajakan pentingnya moderasi beragama. Karena mereka sering tampil dan ketemu warga atau jamaah pengajian,” jelasnya.

Sependapat dengan hal itu Pengawas Madrasah dari Kantor Kemenag Ketapang, Nurhidayat menyatakan peran mubaligh yang ada di LDII dapat dioptimalkan dalam membangun moderasi beragama.

“Saya harap pesan-pesan dalam menjaga harmoni sesama warga semakin ditingkatkan. Salah satunya peran dai-daiyah muda LDII juga diperkuat, karena merekalah yang sering ketemu umat,” tegasnya.

Dirinya juga mengapresiasi atas langkah LDII memberi materi penguatan moderasi beragama kepada mubaligh.

“Kami dari Kemenag mengapresiasi dengan baik kegiatan pelatihan penguatan moderasi beragama bagi mubaligh-mubalighoh yang diinisiasi LDII Ketapang. Harapan kegiatan serupa terus digelar karena hasilnya Ketapang bisa rukun dan damai,” ujar dia.

Ada lima cara menurut Nurhidayat dalam mempraktekkan moderasi beragama, yang diyakini akan mampu merawat kerukunan.

“Jadi ada lima sikap bisa praktekkan yakni menghargai perbedaan, meningkatkan pemahaman, mengamalkan nilai-nilai agama, sering dialog dan tenang tidak mudah terprovokasi. Apabila ini bisa berjalan, Insya Allah negeri ini juga aman dan damai,” tambahnya.

Hadir dalam kegiatan ini, Kapolsek Delta Pawan, IPTU Subandi, anggota Bhabinkamtibmas dan Lurah Sukaharja.