SEKADAU, metro7.co.id – Sejak diletak batu perdana pembangunan rumah adat Melayu, pada 5 November 2018 lalu, sampai sekarang lokasi rencana pembangunan sudah jadi hutan kembali.

Klaim sejumlah pihak bahwa rumah adat Melayu sudah ada design, tentu sah-sah saja. Namun, sudah dua tahun anggaran bangunan tersebut tidak ada realisasinya.

“Sebagai warga Melayu Sekadau, saya mempertanyakan, kenapa hanya design saja yang dipamerkan, sedangkan masyarakat butuh bukti,” kata Iskandar, salah seorang warga Sekadau Rabu (30/9) sore.

Ia menyesalkan, kalau memang pemerintah daerah serius mengangarkan rumah adat Melayu, mustahil sejak 2018 sampai sekarang tidak ada di anggarkan dalam Angaran Pendapatan dan Belanjta Daerah (APBD).

“Artinya, janji seperti itu hanya sekedar pepesan kosong, karena sebagai warga awam, kami hanya melihat bukti yang kongkrit saja. Bukan janji dengan design menarik semata,” ujarnya.***