Pangdam XII/TPR Ikuti Rapim TNI AD Melalui Teleconference
KUBURAYA, metro7.co.id – Panglima Kodam XII/Tanjungpura, Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad didampingi Kasdam XII/Tpr, Brigjen TNI Djaka Budhi Utama, S.Sos., serta para pejabat utama Kodam XII/Tpr mengikuti Rapat Pimpinan TNI AD Tahun 2021 di Aula Sudirman, Makodam XII/Tpr, Selasa (23/2/2021).
Rapat dilaksanakan melalui teleconference yang dipimpin langsung oleh Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa dari Mabesad. Rapat ini juga diikuti para pejabat utama TNI AD dan para Pangdam dan Danrem jajaran TNI AD.
Rapim TNI AD kali ini merupakan kelanjutan dari Rapim TNI yang bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan Program Kerja dan Anggaran TNI AD TA 2020 dan penyampaian arahan Kasad dalam rangka pelaksanaan tugas TNI AD tahun 2021. Tema Rapim TNI AD tahun ini, “Membangun TNI Angkatan Darat Yang Adaptif”.
Terkait tema tersebut, Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa dalam kesempatan tersebut mengatakan, adaptif berarti harus mampu memperbaiki apa-apa yang masih menjadi kekurangan, serta mampu meningkatkan yang sudah baik atau benar.
Selanjutnya Kasad mengungkapkan, pada tahun 2019 TNI AD telah kehilangan Prajurit dan PNS sebanyak 385 orang yang meninggal karena sakit, di luar dari faktor penyebab kematian lainnya. Sedangkan di tahun 2020 yang meninggal karena sakit meningkat menjadi 714 orang.
“Dari data tersebut terlihat jelas terjadi adanya peningkatan hampir dua kali lipat dan itu juga sakit di luar Covid-19,” ungkap Jenderal Bintang Empat ini.
Merespon tingginya kasus tersebut, Kasad mengimbau kepedulian dari masing-masing Komandan Satuan (Dansat) untuk teliti bagaimana caranya membantu anggota, yang salah satunya dengan melakukan budaya olahraga setiap harinya.
“Olahraga tidak harus selalu dilakukan di satuan atau pada saat jam-jam tertentu saja. Mungkin bagi mereka yang paginya belum sempat berolahraga karena kesibukan atau tugas, dapat melakukannya sesuai dengan tersedianya waktu, yang penting tetap berolahraga,” tegas Kasad.
“Itu yang harus kita ketuk, karena sakit-sakit itu merupakan sakit tahunan yang tidak dapat disembuhkan hanya dengan berolahraga setiap hari. Jadi itu yang harus dirubah,” tambah Kasad menegaskan.[]