SINGKAWANG, metro7.co.id – Bacaleg DPRD Provinsi Kalbar Dapil 3 Singkawang-Bengkayang Phung Tjin Khiong mengucapkan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober kemarin.

Sumpah Pemuda adalah satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia. Ikrar dianggap sebagai kristalisasi untuk menegaskan cita-cita berdirinya negara Indonesia ini.

“Peringatan ini merupakan momentum kita melihat sejarah dimana perkumpulan pemuda-pemudi Indonesia disaat itu berkumpul untuk melakukan bermusyawarah, menyamakan persepsi dan mengucapkan sumpah untuk Bangsa Indonesia tercintai,” ujar Phung Tjin Khiong.

Dia mengajak para pemuda untuk mengangkat tangan bersama-sama untuk membangun Negara Indonesia, khususnya Singkawang-Bengkayang yang kita cintai.

“Sumpah Pemuda adalah bukti Indonesia negara yang kuat dengan generasi mudanya yang penuh semangat dan intelektual. Mari kita seluruh pemuda-pemudi untuk membangun dan memajukan Indonesia khususnya Kota Singkawang,” tegasnya.

Phung Tjin Khiong menyebut bahwa generasi muda bisa menjadi penentu arah pembangunan bangsa dan daerah. Menurutnya, pemuda tidak hanya sebagai generasi penerus, tetapi juga menjelma sebagai generasi pelurus bangsa.

“Budaya dan sudut pandang generasi muda harus mulai diasah dalam berpikir kritis dan solutif,” kata Bacaleg DPRD Provinsi Kalbar Dapil 3 Singkawang-Bengkayang Phung Tjin Khiong saat diwawancarai langsung Metro7, saat Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) dan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kota Singkawang. Senin 6 November 2023 di Hotel Mahkota Singkawang.

Menurutnya, Pemuda bukanlah poin biasa namun posisinya sudah menjadi objek dan subjek dalam politik sehingga kemajuan daerah bergantung kepadanya. Jika para pemuda-pemudi bersatu maka disitulah kemajuan bangsa dan daerah dapat bergerak dengan hebat.

Ia menjelaskan, pemuda adalah garda terdepan penentu masa depan bangsa. Eksistensi pemuda dalam pemilu dan pilkada serentak tidak hanya sebatas pemilih pemula.

“Peran pemuda dan inovasinya juga harus diarahkan agar mampu terlibat aktif dalam menyukseskan pesta demokrasi terbesar bangsa ini,” katanya.

Karena itu, para pemuda harus memiliki wawasan dan pendidikan yang memadai agar mampu memberikan kontribusi untuk meningkatkan kualitas demokrasi di Indonesia.

“Maka diperlukan pendidikan politik sebagai media penyampaian konsep politik yang memiliki tujuan akhir untuk membuat pemilih pemula menjadi lebih sadar akan hak dan kewajibannya,” jelasnya.

Dengan begitu, pemuda dapat ikut serta secara aktif dalam setiap proses pembangunan kehidupan berbangsa dan bernegara, yang salah satunya membangun sistem demokrasi indonesia yang berdaulat.

Ia berharap, agar pemuda dapat memberikan pemahaman politik kepada para generasi muda lain tentang bagaimana memilih calon presiden dan wakil presiden serta calon anggota legislatif dan para calon kepala daerah yang akan maju berkontestasi di tahun mendatang.

Lanjutnya, agar masyarakat khususnya para pemilih pemula mampu memilih para peserta pemilu dan pilkada serentak berdasarkan visi dan misi, kualitas, dan komitmen memperjuangkan konstituennya, serta memiliki prestasi dan tidak tergoda dengan politik uang.

“Kita tentunya berharap pemilu tahun 2024 nanti dapat berjalan efektif, efisien, dan menghasilkan pemimpin generasi berikutnya yang sesuai harapan masyarakat,” bebernya.

Di mana, kontestasi politik ini harus dibenahi oleh tangan pemuda yang kaya akan ide dan gagasan agar makna demokrasi dan politik dapat diselamatkan. Bukan dengan acuh tak acuh alias golput.

“Kita sadari bersama, golput seharusnya bukanlah sebuah pilihan, dan golput seharusnya ditiadakan. Generasi muda harus bisa resisten dengan paradigma golput ini, karena tidak ada yang bisa dibanggakan dari abstainnya pemuda dalam kontestasi politik,” ungkapnya.

Kembali mengajak para generasi muda yang tengah menempuh pendidikan baik dalam lingkup formal maupun informal agar ke depan dapat menjadi penerus dari para pelaku politik saat ini.