PONTIANAK, metro7.co.id – Sultan Pontianak IX, Syarif Melvin Alkadri memimpin Ikrar komitmen bersama “Pontianak Cinta Damai”. Ikrar tersebut melibatkan tokoh masyarakat di kota Pontianak tersebut dalam rangka menyikapinya maraknya Aksi Unjuk Rasa dari Masyarakat khusus Provinsi Kalimantan Barat. Ikrar dibacakan di Istana Kadriyah, Pontianak Timur, Kalimantan Barat, Senin Siang (19/10/2020).

“Kami masyarakat kota Pontianak selalu mengedepankan rasa kebersamaan. Mendukung rasa persatuan ditengah keberagaman suku, agama, ras dan golongan. Menolak segala bentuk aksi anarkis, intoleran dan vandalism dalam menyampaikan pendapat di muka umum dan kami masyarakat Pontianak mendukung terciptanya situasi yang aman tertib dan damai,” ucap Sultan Syarif Melvin Alkadri saat membacakan Deklarasi Komitmen Bersama.

Sultan mengatakan bahwa, pro dan kontra terhadap kebijakan pemerintah saat pengesahan RUU Omnibus Law Cipta Kerja, telah menimbulkan gejolak ditengah masyarakat, sehingga terjadi aksi unjuk rasa dari berbagai kalangan.

“Penyampaian pendapat di muka umum itu hak semua warga dan dilindungi undang undang, namun tetap harus mengikuti aturan dan ketentuan yang berlaku,” tegasnya.

Ia juga berpesan agar masyarakat kota Pontianak tidak melakukan tindakan-tindakan anarkis yang merugikan banyak pihak saat menyampaikan pendapat dimuka umum atau unjuk rasa.

Selain itu tambahnya, mengenai kesiapan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di 7 Kabupaten di Kalbar, Sultan juga mengajak masyarakat untuk mendukung terciptanya Pilkada yang damai dan aman.

Tidak lupa, Sultan Pontianak IX ini mengingatkan tentang pentingnya menerapkan Protokol Kesehatan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kalbar.

“Saya juga imbau kepada masyarakat, selalu gunakan masker, menjaga kebersihan dan kesehatan. Patuhi Protokol Kesehatan,” imbuhnya.

Hadir juga saat Deklarasi tersebut, Wakapolda Kalbar Brigjen Pol Asep Safrudin. Wakapolda memberikan apresiasi terhadap apa yang telah dilakukan Pihak Kesultanan Pontianak.

“Kita bersyukur dan apresiasi kepada pihak Kesultanan Pontianak, karena peduli dan bijak dalam menghadapi situasi terkini. Peran para tokoh sangat berpengaruh dalam menciptakan kedamaian,” ucapnya.

Dirinya menyampaikan bahwa, Polda Kalbar akan terus mengawal hak demokrasi setiap warga negara, salah satunya tentang penyampaian pendapat di muka umum. Namun dirinya menegaskan bahwa, pihak Kepolisian tidak akan mentolerir, jika ada oknum yang mencoba untuk menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. ***