PONTIANAK, metro7.co.id – THE HAWKER Tangerang City diambil dari kisah nyata yang terjadi dalam kehidupan sosial masyarakat. Ide cerita dalam film ini menurut Anang yang sekaligus owner PH Gajah Mada Film ini diambil dari keadaan terjadi akibat adanya wabah COVID-19 yang berimbas pada banyak sektor kehidupan tak terkecuali lapisan masyarakat bawah seperti para Pedagang Kaki Lima (PKL).

“Para PKL ini merasakan kerugian akibat menurunnya pembeli, dimana masa transisi yang tidak membawa harapan bagi mereka (PK5), apalagi sekarang ada aturan lagi PSBB di daerah-daerah maka semakin terpuruk mereka dan membuat perekonomian pedagang kaki lima merosot, sehingga apapun dilakukan walaupun menabak norma,” ungkap Anang.

Film dokumenter yang bertajuk The Waker Kota Tangerang ini disutradarai oleh Imam Armoo dalam sinopsisnya menceritakan sosok pedagang kaki lima, pedagang sektor informal yang bekerja dengan memanfaatkan situasi, tempat dan keramaian yaitu dengan berjualan ditempat-tempat umum yang mereka anggap mempunyai potensi untuk menjajakan dagangan. Suatu dilema yang terjadi di cerita film dokumenter ini, antara norma dan kebutuhan rumah tangga.

Sementara dalam kehidupan dalam sosial masyarakat, profesi pedagang kaki lima merupakan salah satu alternatif swadaya masyarakat untuk menanggulangi masalah perekonomian mereka sendiri.

Dibalik film dokumenter THE HAWKER  ini sangat menarik untuk diedukasi masyarakat luas. Juga mengeksplorasi pentingnya keamanan, ketertiban dalam sosial masyarakat sekaligus melihat sisi kebutuhan, hingga akhirnya membawa pada sebuah dilema.

Sang sutradara Imam Armoo menyampaikan, “dalam film the Hawker membahas permasalahan sosial, konflik keluarga, perkara hukum yang ada di suatu daerah tertentu. Seorang pedagang kaki lima, karna kebutuhan dan tuntutan ekonomi, sehingga ia berani menjual minum minuman keras,Tentu sangat menarik banget untuk mengetahui fakta-fakta yang terjadi dibalik film ini, yang pasti memberikan kita pengetahuan dan pandangan mengenai suatu peristiwa di daerah-daerah. antara norma dan kebutuhan hidup,” katanya.

Adapun film dokumenter THE HAWKER ini didukung oleh para pemeran diantaranya Boylee Salim, Rahayu kusnadi, Dewitia, Herman Y Simarmata, Satuaan Pamong Praja Kota Tangerang dan juga tokoh masyarakat.

Film dokumenter THE HAWKER  yang di produksi oleh PH Gajah mada Film ini juga menampilkan wawancara atau narasi dengan beberapa tokoh – tokoh masyarakat tentang bahaya minuman keras, juga tentang ketertiban, keamanan di masyarakat.

“Sayang bila dilewatkan film ini, saya sangat tertantang memerankan adegan di film ini, begitu banyak konflik, intrik, dan perkara hukum, saya tidak bisa bayangkan bagaimana hati dan perasaan seorang istri yang digambarkan dalam film the Hawker ini, wau keren, saya juga terharu bahwa team dan para crew sangat bekerja sama dengan baik dan kompak, sehingga dengan sekejap terasa menjadi keluarga, ” ucap Rahayu Kusnadi salah satu pemeran dalam film dokumenter The Hawker. *