PONTIANAK, metro7.co.id – Guna mengantisipasi melonjaknya angka COVID-19 dan untuk memaksimalkan penerapan protokol kesehatan dan pencegahan COVID-19 di tengah masyarakat di tingkat RT dan desa, Kodam XII Tanjungpura (Tpr) brrencana membentuk Satgas Desa antisipasi COVID-19 guna memaksimalkan penerapan protokol kesehatan dan pencegahan.

Hal tersebut diungkapkan oleh Panglima Kodam XII/Tpr, Mayor Jenderal TNI Muhammad Nur Rahmad di Sungai kubu raya, Senin (2/11/2020).

“Saat ini Satgas COVID-19 nasional telah memberi arahan dan petunjuk kepada setiap Satgas yang ada di daerah agar memaksimalkan upaya pencegahan, disebabkan tingkat kenaikan COVID-19 terus bertambah, sehingga kita harus segera mungkin mengambil langkah cepat dan tepat untuk penanggulangannya,” kata Nur Rahmad

Menurut dia, Satgas COVID-19 yang dibentuk sampai ketingkat RT bisa meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan.

“masyarakat harus paham dan menjadikan penerapan protokol kesehatan sebagai suatu keharusan dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.

Nur Rahmad juga mengatakan, “Tingkat kesadaran masyarakat harus melekat pada diri sendiri, agar tercapai, maka adaptasi kehidupan baru bisa terwujud, sehingga jika kita sudah aman dari COVID-19, masyarakat akan lebih produktif,” ujarnya.
Sementara itu di lokasi yang sama, Gubernur Kalbar, Sutarmidji mengatakan, pembentukan Satgas COVID-19 hingga tingkat RT dinilai sangat positif. Sutarmiji meminta RT harus tegas terhadap warganya yang terkena COVID-19 harus langsung dilihat kondisi di rumahnya.

“Jika tidak bisa diisolasi mandiri, maka harus segera diisolasi disiapkan pemerintah agar tidak tersebar karena saat ini klaster rumah tangga lebih banyak,” ungkap Sutarmidji.

Sutarmidji juga mengatakan, jika satgas sudah bisa dibentuk hingga tingkat desa dan RT, mudah-mudahan bisa mencegah penularan COVID-19, karena ini dilakukan dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten sampai desa dan RT akan lebih masif.

Lebih lanjutnya, peningkatan kasus COVID-19 di Kalbar cukup cepat bahkan sudah ada 21 warga yang meninggal akibat COVID-19 dan jumlah masyarakat yang terpapar juga mencapai 1.675 lebih, dan angkanya meningkat dua kali lipat dalam waktu lima bulan terakhir.

“Ini harus menjadi perhatian kita agar waspada, karena COVID-19 terus menyebar di tengah masyarakat. Untuk masyarakat yang memiliki penyakit bawaan, ini harus lebih waspada karena akan sangat rentan jika terkonfirmasi COVID-19,” pungkas Sutarmidji.