PONTIANAK, metro7.co.id – Warga Desa Peniti Dalam II dan Desa Peniti Besar, Kecamatan Segedong semakin gerah dengan banjir dilingkungannya. Pasalnya, banjir di wilayah itu dalam setahun hingga enam kali. warga menilai Pemerintah Kabupaten Mempawah tak pernah menghadirkan solusi.

Bujang Bakar salah satu tokoh masyarakat saat di jumpai di kediamannya mengharapkan harus ada solusi konkrit yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Mempawah untuk mengatasi banjir di Desa Peniti Dalam II dan Desa Peniti Besar, Rabu (9/9).

“Pasalnya banjir di tahun ini sudah enam kali. Kondisi ini sudah tak normal, bahkan semakin mengkhwatirkan,” lirihnya.

Karenanya, dia mendesak agar Pemerintah Daerah lebih fokus dan serius untuk menghadirkan solusi atasi permasalahan banjir di Desa Peniti Dalam II dan Desa Peniti Besar Kecamatan Segedong.

Pembina Karang Taruna Peniti Dalam II, Martin Jaes ditempat terpisah menambahkan, permasalahan ini diharap ada solusi untuk jangka panjang, dalam hal tanggap darurat Karang Taruna Peniti Dalam II sudah berbuat, diantaranya menghimpun donatur dan lain sebagainya, namun permasalahan banjir ini menurutnya bukan menjadi kalender tahunan, namun sudah menjadi kalender bulanan. “Jika hujan deras ditambah air laut pasang maka air akan naik ke pemukiman warga seperti yang kita liat saat ini,”terangnya.

Menurut Martin hal ini diakibatkan dangkalnya sungai, perlunya normalisasi sungai serta pelebaran sungai, berharap pemerintah fokus atasi hal ini,
dimana banjir menimbulkan kerugian besar bagi perekonomian masyarakat, Terutama bagi masyarakat petani. Sebab, banjir mengakibatkan petani gagal panen.

Bujang Bakar menambahkan, Pemerintah Kabupaten Mempawah lebih peka dan merespon persoalan banjir di Desa Peniti Dalam II serta Desa Peniti Besar. “Artinya kita ingin ada solusi konkrit dan permanen, bukan sekedar bantuan-bantuan bersifat sementara,” ungkapnya. ***