PONTIANAK, metro7.co.id – Terkait kasus pemerasan terhadap seorang pemilik SPBU di Kabupaten Sintang, yang dilakukan oleh tiga orang yang mengaku Wartawan. Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), Gusti Yusri memastikan, bahwa ketiga orang tersebut bukan anggota PWI.

“Saya sudah cek nama nama yang disebutkan itu bukan anggota PWI Kalbar. Karena itu terlepas anggota PWI atau bukan, saya minta aparat Kepolisian untuk menindak dan melanjutkan proses hukumnya, karena ini sudah jelas mencoreng nama wartawan”, ungkapnya saat wawancara usai menghadiri peringatan Hari Pers Nasional secara virtual di Kantor Gubernur Kalbar,” Selasa siang (9/2/2021).

Dikutip dari PontianakPost.co id, sebelumnya Polisi telah menetapkan status tersangka terhadap tiga orang yang mengaku wartawan sebuah Media di Kabupaten Sintang (8/2/2021). Ketiga diduga melakukan tindakan pemerasan kepada pemilik SPBU di Jalan Lintas Melawi.

Kebenaran soal penetapan ER, P, dan HM sebagai tersangka sudah dikonfirmasi langsung oleh Kabag Humas Polres Sintang, Iptu Hariyanto.

Menurut hasil penyidikan yang dilakukan oleh Polres Sintang, peristiwa pemerasan itu berawal ketika ER, P, dan HM melihat adanya aktifitas pengisian BBM menggunakan jerigen di SPBU yang berada di Jalan Lintas Melawi.

Kemudian ketiganya mendatangi pemilik SPBU pada Jumat (5/2/2021) sekitar Pukul 21.45 WIB dan mengancam akan memuat berita di media, jika pemilik SPBU tidak menyerahkan uang sebesar 10 juta rupiah.

Atas kasus tersebut, dirinya juga meminta pihak kepolisian menindak oknum-oknum aparat yang sengaja “bermain”. Sebab, berdasarkan investigasi yang dilakukannya di beberapa titik termasuk di SPBU di Sintang, disinyalir ada oknum aparat yang bermain.

“SPBU-SPBU memang rawan pemerasan, termasuk oknum aparat sendiri juga ada bermain di sana. Tanya saja mereka di sana, banyak yang nerima sopoi (Suap-Red) di sana itu, saya minta aparat kepolisian, ditindak juga itu,” tukasnya.

“Jangan dilayani yang meras begitu. ndak usah dilayani. Bukan cuma SPBU, kegiatan proyek juga banyak itu, saya minta itu ditindak, jangan dilayani. Seperti di pekerjaan Jalan Ambawang itu, ada yang ngaku wartawan, LSM, aparat, tindak aja,” tutupnya. ***