PONTIANAK, metro7.co.id – Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Khatulistiwa Pontianak Ardiansyah menerangkan, diperkirakan investasi PDAM dengan cara business to business untuk pembangunan IPA Nipah Kuning rencananya berkapasitas 300 liter per detik menelan dana sekitar Rp130 miliar.

“Pembangunan IPA ini dalam rangka upaya meningkatkan pelayanan air bersih bagi masyarakat, baik secara kualitas, kuantitas maupun kontinyuitas,” ujarnya kepada media ini, Kamis (21/9).

Selain itu, kata Ardiansyah, untuk pemasangan jaringan pipa di paralel sungai jawi memerlukan dana juga sekitar 30 miliar yang rencannya didanai APBD di tahun 2024.

Pada tanggal 7 September 2023 PDAM kota Pontianak telah di lakukan penggantian jembatan pipa berkarat yang berada di Jalan Parit H Husin 1.

“Ini rutin kami lakukan seperti saluran intake yang berisi air baku Perumda Tirta Khatulistiwa Pontianak,” jelas Ardiansyah.

Melihat dari total cakupan layanan PDAM kota Pontianak telah mencapai 89,17 persen, tidak perencanaan pihak PDAM untuk terus memperbaiki dan meningkatkan layanan air bersih.

Di lansir dari website pemerintah kota Pontianak, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menjelaskan, sebagian besar warga mengandalkan air PDAM untuk kebutuhan sehari-hari.

Seiring pertumbuhan penduduk yang terus meningkat, kebutuhan akan air bersih juga ikut meningkat. Sementara saat ini produksi total air bersih PDAM baru 2.058 liter per detik.

Sehingga masih perlu dilakukan peningkatan kapasitas agar bisa memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap air bersih. Satu di antaranya dengan membangun IPA di Nipah Kuning.

Karena ini sudah sangat dibutuhkan masyarakat sebagai pelayanan dasar, sementara PDAM tidak memiliki dana yang cukup dan ketersediaan APBD juga terbatas, sehingga butuh keterlibatan investor untuk membangunnya.

Kedepan dengan adanya pembangunan IPA ini dapat memberikan jaringan air bersih kepada masyarakat kota Pontianak.