Universitas Muhammadiyah Pontianak Bersama Dinkes Serta TNI-Polri Gelar Vaksinasi Massal Covid-19 Lintas Agama Selama 3 Hari
PONTIANAK, metro7.co.id – Wakapolda Kalbar Brigjen Pol Asep Safrudin, mewakili Kapolda Kalbar hadiri rapat koordinasi penyelenggaraan vaksinasi Covid-19 lintas agama di Aula Universitas Muhammadiyah Pontianak, Jum’at (9/7/21).
Vaksinasi massal lintas agama ini direncanakan akan diselengarakan selama 3 hari dimulai pada tanggal 15 sampai dengan 18 Juli 2021 di aula gedung Universitas Muhammadiyah Pontianak.
Dalam kegiatan rapat tersebut, juga dihadiri oleh Aspers Kasdam XII/Tpr Kol Inf. Mahfud Supriyadi, yang mewakili Pangdam XII/Tpr, Kepala Dinas Kesehatan Propinsi kalbar yang diwakili oleh Kabid Pelayanan Kesehatan dr. Heri Saparyadi, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak dr. Sidiq Han, Dandim 1207/BS Pontianak Kolonel Inf. Jajang Kurniawan, Kabid Dokkes Polda Kalbar Kombes Pol C. Susilo, Ka RS Untan Pontianak dr. Rangga Putra Nugraha, Rektor Universitas Muhammadiyah Pontianak Dr. Doddy Irawan, Ketua Stik Muhammadiyah Pontianak Haryanto, Direktur Polita Pontianak Tilawati Aprina, Kepala Klinik Pku Kitamura Muhammadiyah Pontianak Adji Kurniawan, serta panitia vaksinasi covid-19 lintas agama
Dalam sambutanya, Wakapolda kalbar Brigjen Pol Asep Safrudin menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada PP Muhammadiyah Pontianak atas rencana pelaksanaan vaksinasi massal lintas agama ini.
“Saya ucapkan terimakasih atas rencana kegiatan yang akan dilakukan tanggal 15-18 Juli 2021 di Muhammadiyah Kalimantan barat ini,” ucapnya.
Asep menambahkan, bahwa bapak presiden telah mencanangkan perhari minimal 1 juta vaksin, tentunya ini menuntut kepada kita semua, seluruh instansi, seluruh komunitas yang ada untuk bagaimana kita menggerakan masyarakat kita melaksanakan atau dengan kesadaranya melaksanakan vaksin.
Jendral bintang satu ini juga mengingatkan perlunya persiapan yang maksimal dalam pelaksanaan kegiatan vaksinasi massal lintas agama ini.
“Kenapa kita harus melaksanakan persiapan secara maksimal, karena kita tidak ingin dengan vaksinasi massal justru menjadi suatu permasalahan baru, berkumpul, kemudian berdesakan tanpa kendali,” ujarnya.
Intinya hindari betul penumpukan atau crowded pada saat pelaksanaan vaksin, makanya tadi pengaturanya in-out sudah bagus.
Menjelang hari raya Idul Adha, Wakapolda Kalbar berharap agar ormas-ormas Islam terutama kepada PP Muhammadiyah sebagai salah satu ormas Islam terbesar di Indonesia agar dapat mensosialisasikan kepada warganya untuk tidak berkerumun pada saat pelaksanaan ritual-ritual Qurban.
“Menjelang Idul adha, masyarakat kita, saudara-saudara kita yang muslim akan melaksanakan ritual-ritual Qurban, ibadah shalat Idul Adha, tentunya harus ada campur tangan dari ormas-ormas islam salah satunya adalah Muhammadiyah, bagaimana kita mengatur pemotongan hewan Qurban itu tidak dihadiri langsung oleh warga, hanya panitia tim pemotong hewan, kemudian dagingnya dibagi langsug delivery,” jelas Asep.
“Kalau kurang tenaga, dari Polri sudah siap, Bhabinkamtibmas, Sabhara, Lalulintas, untuk membagikan langsung ke warga,” tutupnya.