Wacana Pemekaran Wilayah Kalbar, H Pensong : Agar Terjadi Pemerataan
PONTIANAK, metro7.co.id – Politisi yang telah malang melintang dalam kancah perpolitikan di Kalimantan Barat dan dikenal oleh masyarakat Sekadau dan Sanggau maupun provinsi Kalimantan Barat beberapa kali ikut maju baik calon Bupati maupun calon anggota DPR RI, H Pensong secara resmi ikut lewat perseorangan untuk menuju ke Senayan pada Pemilu tahun 2024.
Calon DPD, H Pensong yang ditemui awak media di Pontianak Kalbar, Jumat (3/11), memberikan penjelasan mengapa maju DPD RI, yakni ingin memajukan daerah dan ingin menghadirkan inovasi.
“Lembaga DPD RI itu memiliki fungsi untuk menyuarakan kepentingan daerahnya masing-masing. Misal anggota DPD RI berasal dari Dapil Provinsi Kalimantan Barat, sehingga yang harus diperjuangkannya kepentingan pembangunan bagi daerah Kalimantan Barat saja. Itu sudah menjadi harga mati, karena seorang anggota DPD perpanjangan tangan Dapilnya ditingkat nasional,” jelas Pensong.
Sebagai provinsi dengan luas wilayah terbesar ketiga di Indonesia, Provinsi Kalimantan Barat wacanakan Pemekaran.
Luas wilayah Provinsi Kalimantan Barat mencapai 147.307 kilometer persegi, dengan jumlah penduduk 5.541.376 jiwa.
Rencana dua daerah otonomi baru pemekaran Provinsi Kalimantan Barat yakni pembentukan Provinsi Kapuas Raya dan Provinsi Ketapang.
Mengenai pemekaran wilayah Kalbar, Calon Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pensong menuturkan, perihal wacana tersebut bisa menjadi solusi dalam mewujudkan pemerataan kesejahteraan di wilayah Kalbar.
“Untuk pemerataan sendiri kita harus telaah terlebih dahulu, kita tahu bahwa Kalimantan barat ini kan wilayahnya terluas di kalimantan, kalau memang menginginkan adanya pemerataan dan peningkatan tingkat kesejahteraan ya memang harus merelakan untuk adanya pemekaran,” tegas Pensong.
“Untuk SDM nya sendiri coba kita lihat kenapa di kalbar ini jarang sekali bisa menelurkan menteri atau orang orang hebat di pemerintahan pusat tentu ini menjadi tanda tanya besar terkait keberhasilan pembangunan dan pengelolaan SDM, ini berarti sektor pendidikan kita memang mesti dibenahi,” jelasnya.
