SANGGAU, metro7.co.id – Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) kerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Panca Bhakti Pontianak menggelar Focus Group Discussion (FGD) Penelitian dengan judul “Rekayasa Model Desa Berbasis Kerjasama Pentahelix dalam Mendukung Terwujudnya Desa Mandir di Kabupaten Sanggau”.

FGD berlangsung pagi pukul 09:00 Wib di Ruang Rapat Lantai II Bappeda Kabupaten Sanggau, Kamis (8/9).

Mewakili Bupati Sanggau Staf ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Shopiar Juliansyah secara resmi mebuka kegiatan tersebut.

Shopiar Juliansyah turut menyampaikan Pemerintah Kabupaten Sanggau mengapresiasi dan mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Provinsi Kalbar Melalui Balitbang Provinsi Kalbar yang bekerjasama dengan Universitas Panca Bakti Pontianak.

Menurut Juliansyah, lokus penelitian di Kabupaten Sanggau akan dipusatkan di 4 Desa.

“Diantaranya, Desa Subah, Desa Balai Belungai, Desa Tanjung Bunut dan Desa Tae,” ungkapnya.

Ia menyebutkan, Lokus 4 Desa itu memiliki sumber daya alam yang berpotensi untuk bisa dijadikan objek wisata, selain objek wisata terdapat juga keraifan lokal yang dapat dilestarikan di sana

Dikatakannya, pelaksanaan FGD diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi bagi Pemerintah Daerah (Provinsi dan Kabupaten) dalam menentukan arah Pembangunan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat Desa demi memajukan serta memandirikan masyarakat Desa.

“Diperlukan langkah-langkah strategis untuk melakukan percepatan pembangunan desa dalam upaya peningkatan status IDM untuk mendukung pencapaian target RPJMD Kabupaten Sanggau Tahun 2019-2024,” tuturnya.

Tahun 2022, status Desa Mandiri di Kabupaten Sanggau sebanyak 57 Desa, 65 Desa berstatus Maju dan 41 Desa berstatus berkembang. Dan Kabupaten Sanggau sudah tidak ada lagi desa yang berstatus Desa Sangat tertinggal dan tertinggal.

“Melalui kegiatan ini juga diharapkan dapat menjadi wadah/forum bertukar pikiran ataupun pengalaman dan dapat menggali permasalahan dan kendala yang ada di desa, dan mencarikan solusinya demi terlaksananya Percepatan Pembangunan Desa yang pada akhirnya dapat meningkatkan status Indeks Desa Membangun di Kabupaten Sanggau,”bjelasnya.

Ia berharap dengan adanya komitmen bersama dengan Model Pentahelix (Pemerintah, Masyarakat, Akademisi, Pelaku Usaha dan Media) terutama Media dalam berperan mendukung publikasi dalam promosi dan membuat Brand image untuk mendukung percepatan pencapaian tujuan Pembangunan Desa, sehingga dapat memajukan dan memandirikan masyarakat menjadi sejahtera, menuju Sanggau maju dan terdepan sesuai Visi Pemerintah Kabupaten Sanggau.

Dalam kesempatanya Kepala Bappeda Sanggau Yulia Theresia menerangkan Kabupaten Sanggau dalam kesempatan tersebut sebagai tuan rumah.

“Ya sebenarnya penelitian atau kajian ini dilaksanakan oleh balitbang provinsi kerjasama dengan Universitas Panca Bhakti Pontianak, terkait dengan rekayasa model desa berbasis kerjasama Pentahelix dalam mendukung terwujudnya Desa Mandiri,” ungkap Yulia Theresia.

“Kita Sanggau hanya selaku tuan rumah Artinya kita patut bersyukur, Terima kasih, karena balitbang provinsi bersama dengan Universitas Panca Bakti memilih Sanggau ini sebagai lokus,” tambahnya.

Hasil penelitian mantinya akan diterapkan di implementasikan oleh Kabupaten Sanggau. “Pada prinsipnya kita senang selaku lokus artinya kita akan dibantu untuk kajianya kita tidak perlu keluar biaya APBD karna biyaya penelitianya sudah melalui APBD Provinsi,” pungkasnya.