SANGGAU, metro7.co.id – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau, Ginting, berharap angka stunting di Kabupaten Sanggau turun di angka 14 persen pada tahun 2024.

Meski ia menyebutkan, terdapat perbedaan sudut pandang yang mempengaruhi hasil data stunting saat ini, hal tersebut disampaikan Ginting usai mengikuti kegiatan Hari Ulang Tahun (HUT) Hari Gizi Nasional (HGN) ke 63, di Keraton Istana Surya Negara Sanggau di Jalan Pangeran Mas Ilir Kota, Senin (30/1).

Ginting menyebut data yang dicatat Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Balita Berbasis Masyarakat (EPPGBM) data stunting Kabupaten Sanggau ada di angka 17,7 persen.

Perbedaan sudut pandang data yang diperoleh Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) yang mencatat data stunting Kabupaten Sanggau di angka 32,6 persen hasil data tersebut di peroleh SSGI melalui sempel di akhir tahun 2022.

“Untuk data stunting Kami tetap mengacu pada aplikasi EPPGBM yang di isi secara rutin dan berkala oleh tenaga kesehatan melalui kunjungan posyandu, ketika dilapangan kita juga meprgunakan data EPPGBM karna disitu menggambarkan by name by address dan data tersebut sangat jelas,” terang Ginting.

Menurutnya data EPPGBM tersebut terus diperbarui dan pemutahiran serta ditingkatkan dengan persentase Input, dan sudah ada 65 persen data yang telah terinput.

“Kita berharap data tersebut akan terus mengalami peningkatan di angka 80 persen, untuk mencapai angka 80 persen tersebut yang sangat efektif kita lakukan ialah dengan meningkatkan kunjungan posyandu,” ujarnya.

Untuk mengetahui data stunting yang akurat yang diperlukan ialah data setatus gizi anak dari usia nol bulan sampai 59 tahun by name by address (sesuai nama dan alamatnya),

“Saat ini kita telah miliki alat Antropometri yang telah tersebar di tiap Posyiandu ada 538 alat, dan kita berharap alat Antropometri itu terus diperbayak sampai 800 alat,” ungkap Ginting, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau.

Menurutnya, alat Antropometri dilengkapi setandar data yang dibutuhkan karna hasil data yang didapat tidak keliru.

“Selain data yang diperoleh EPPGBM ada data dari lembaga survey lainya yaitu Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) di situ menyebut data stunting kita ada naik di angka 32,6 persen, SSGI meperoleh data tersebut di akhir tahun 2022 dengan cara mengunakan sempel, dan dalam data yang di dapat SSGI tidak ditemukan by name by address,” ungkap Ginting.

Meski terdapat 2 data yang berbeda baik data yang dikeluarkan EPPGBM maupun SSGI pemerintah Kabupaten Sanggau menurut Ginting tetap mengacu pada data EPPGBM karna sesuai by name by address

“Semua data yang di keluarkan baik melalui EPPGBM maupun SSGI data yang diperoleh sudah dilakukan secara benar, namun Untuk mecari sasaran data kita tetap memakai EPPGBM,” bebernya.

“Meski berbeda sudut pandang data yang di peroleh melalui EPPGBM dan SSGI, fokus utama kita di penurunan angka stunting menjadi 14 persen di tahun 2024 yang akan datang,” pungkasnya.