SANGGAU, metro7.co.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sanggau dengan perusahaan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Sanggau melangsungkan Penandatanganan komitmen bersama, di Ruang Musyawarah Lantai l Kantor Bupati Sanggau, Kamis (8/9).

Menurut Bupati Sanggau Paolus Hadi, penandatanganan komitmen bersama antara Pemkab Sanggau dan perusahaan perkebunan kelapa sawit yang beroperasi di wilayah Kabupaten Sanggau, bertujuan untuk tata kelola rantai pasok perkebunan sawit di Kabupaten Sanggau.

“Hal itu ditunjukan dengan komitmen pemerintah untuk membangun sistem rantai pasok komoditi kelapa sawit yang berkelanjutan, agar produk kelapa sawit dapat meningkat dan memiliki daya saing yang berdampak pada peluang mendapatkan insentif yang berkualitas dan sertifikasi ispo untuk kebun rakyat atau swadaya sampai tahun 2025 sesuai perpres no. 44 tahun 2020 dan permentan no 38 tahun 2020,” jelas Bupati saat pidato di acara tersebut.

Lebih lanjut Paolus Hadi menjelaskan, Kabupaten Sanggau telah menetapkan sektor perkebunan dengan komoditas kelapa sawit sebagai salah satu komoditi unggulan perkebunan.

“Hubungan kemitraan antara pekebun sawit swadaya dengan pabrik kelapa sawit harus di bangun dengan prinsip kesetaraan dan keadilan yang di harapkan, dan dapat mendukung para pekebun swadaya tidak hanya pada aspek jual- beli tandan buah segar (tbs), juga memberikan bentuk insentif yang mendukung peningkatan tata kelola perkebunan sawit swadaya di kabupaten sanggau,” bebernya.

Paolus Hadi menyebutkan, penandatanganan komitmen bersama itu untuk mewujudkan visi Kabupaten Sanggau 2019 – 2024 menjadi daerah yang ‘maju dan terdepan’.

“Salah satu misi yang ditetapkan untuk mencapainya adalah misi ke-3 yaitu, meningkatkan taraf hidup masyarakat berbasis ekonomi kerakyatan dan nilai-nilai kearifan lokal dimana sub sektor perkebunan menjadi pilar utamanya, dengan luas tanaman perkebunan 423.871 hektar,” terangnya.

“Yang jadi masalah hari ini, banyak tantangan untuk petani Swadaya yang memang bukan berafiliasi langsung dengan perusahaan, dan kita perlu komitmen supaya mereka juga menjadi bagian petani yang harus didampingi dan dibina baik dari Pemkab Sanggau ataupun Perusahaan perkebunan kelapa sawit,” ungkapnya.

Menurut Paolus Hadi, kualitas buah sawit oleh pihak perusahaan dinilai sangat penting, sehingga petani juga tidak sembarang dengan hal tersebut.

“Kalau harganya murah ya jangan marah kalau memang jelek kualitas buahnya,” bebernya.

Pemerintah Kabupaten Sanggau akan melakukan penguatan untuk pembuatan daftar perkebunan, serta bagaimana mekanisme distribusi, mekanisme jual belinya yang akan terus berjalan.

“Saya berharap petani perkebunan kelapa sawit di Kabupaten sanggau bermartabat,” pungkasnya.

Turut berhadir, Direktur Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian RI, Ketua DPRD Sanggau, Kadis Perkebunan dan Peternakan Kalbar, Kepala Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit, Forkompinda Sanggau, Sekretaris Daerah Sanggau, Kepala OPD Sanggau, Ketua GAPKI Kalbar, para Camat dan Kepala Desa dan Pimpinan Pusat Penelitian Kelapa Sawit Parindu, Pimpinan Perusahaan Perkebunan (pabrik kelapa sawit dan crumb ruber), akademisi Kelembagaan Pekebun Sawit, tokoh masyarakat dan lembaga Mitra Pembangunan di Sanggau.