SANGGAU, metro7.co.id –  Petani sawit dari tiga kecamatan di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat (Kalbar), menuntut pemerintah daerah setempat untuk campur tangan dalam masalah mereka dengan PT Borneo Ketapang Permai (BKP).

Tuntutan tersebut disampaikan melalui unjuk rasa di halaman kantor Bupati Sanggau, Senin (21/6/2021). Sedikitnya, 150 petani sawit dari Kecamatan Kembayan, Kecamatan Beduai, dan Kecamatan Sekayam turun dalam aksi tersebut.

Koordinator aksi tersebut, Yuliyanus, mengatakan, petani sawit meminta pertanggungjawaban perusahaan perkebunan tersebut terkait permasalahan bagi hasil sesuai MOU 30/05/2008 yang belum terealisasi hingga kini, 12 tahun. Seharusnya, jangka waktu penyelesaian hanya 48 bulan.

“Permasalah yang kedua terkait dengan koperasi Budamei yang dinilai tidak transparan kepada para petani plasma,” ujarnya. 

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sanggau memberi tanggapan atas tuntutan petani sawit tersebut. Lima orang perwakilan petani mendapat kesempatan berdialog dengan Wakil Bupati Sanggau Yohanes Ontot.

“Pemkab Sanggau melalui dinas terkait akan mengkaji semua permasalahan yang sedang terjadi antara perusahaan perkebunan sawit PT BKP dan para petani sawit,” kata Yohanes Ontot.

Dia juga mengatakan, dalam waktu dekat akan menjembatani para petani dan pihak perusahaan.[]