SANGGAU, metro7.co.id – Bupati Sanggau Paolus Hadi bersama Forkopimdan dan para Kepala OPD serta Para Camat dan Kades mengikuti Roadshow Daring Zoom meeting Bersama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK).

Yalni ‘Percepatan Penurunan Stunting dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem di Kabupaten/Kota’ di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), di Ruang Rapat VIP Lantai 2 Kantor Bupati Sanggau, Selasa (14/2).

Bupati Sanggau dalam kesempatan itu menyampaikan uraian terkait program inovasi dan langkah apa saja yang telah di lakulan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sanggau dalam hal menekan angka stunting dan mengurangi angka kemiskinan di Kabupaten Sanggau.

“Program inovasi yang selama ini di kembangkan diharapakana Bupati dapat objektif dalam meminimalisir angak stunting dan kemiskinan,” jelasnya.

Menurut Paolus Hadi, dari 15 Kecamatan yang ada di Kabupaten Sanggau, terdapat 5 kecamatan yang dinilai resiko stunting tinggi.

“Selama ini kita secara rutin melakulan pendataan stunting melalui kunjungan posyandu yang dilakulan oleh petugas medis, di tiap posyandu yang tersebar di seluruh wilayah yang ada di Kabupaten Sanggau, data dari kunjungan posyandu yang secara rutin itu di isi oleh petugas di posyandu melalui Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Balita Berbasis Masyarakat (EPPGBM) dari data yang di dapat pada tahun 2022 angka stunting kita menurun dianggak 17,29 persen,” terang Bupati Sanggau.

Meski di tahun 2022 Sanggau mengalami penurunan angka stunting melalui data yang di peroleh EPPGBM, namun lembaga survy SSGI mecatat angka stunting Kabupaten Sanggau di tahun 2022 mengalami kenaikan angka stunting diangka 32,5 persen.

“Ini menjadi perhatian serius kenapa data SSGI sangat berbeda dengan data EPPGBM yang selama ini kita gunakan, saya berharap ada penjelasan terkait selisih data ini,” ujar Bupati.

Selain itu bupati mendorong kunjungan posyandu di tiap wilayah agar terus ditingkatkan, dan Ia beeharap Forkopimda dapat berperan serta menjadi bapak asuh anak stunting di Kabupaten Sanggau.

“Sekarang ini kita telah memiliki alat Antropometri yang tersebar di tiap Posyiandu ada 538 alat, dan itu dibeli melalui dana APBD Kabupaten dan kita berharap alat Antropometri itu terus diperbayak sampai 800 alat,” ungkapnya.