SAMBAS, metro7.co.id – Banjir melanda Kabupaten Sambas sebanyak 47 Desa di 16 Kecamatan yang ada di Kalimantan Barat teredam banjir, sebelas ribu warga terdampak banjir.

Curah hujan sangat tinggi beberapa belakangan hari ini dan mengakibatkan permukiman warga terdampak banjir di Kabupaten Sambas.

Banjir terpantau hingga, Minggu (5/3), masih tinggi dan diperkirakan merendam ribuan rumah dan halaman rumah warga di Kalimantan Barat.

Lokasi banjir yang terpantau paling parah berada di Desa Sepantai, Kecamatan Sejangkung direndam banjir dengan ketinggian 70-120 centimeter.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sambas Marjuni mengungkapkan data monitoring bencana banjir di Kabupaten Sambas melanda 47 Desa di 16 wilayah Kecamatan, Minggu 5 Maret 2023.

Ia menyebutkan wilayah Desa Sepantai, Kecamatan Sejangkung, tercatat sebagai wilayah yang direndam banjir terparah dengan ketinggian 70-120 cm.

“Hasil monitoring banjir di Kabupaten Sambas data terupdate bahwa banjir terjadi di 47 wilayah desa di 16 kecamatan yang ada di Kabupaten Sambas, ini sudah hampir seluruh kecamatan diterjang banjir,” katanya.

Marjuni mengatakan banjir terparah melanda Desa Sepantai, Kecamatan Sejangkung dengan ketinggian debit air 70 hingga 120 cm.

“Terparah saat ini banjir di Desa Sepantai, Sejangkung. Sementara data warga terdampak banjir secara keseluruhan 11 ribu warga terdampak banjir,” jelasnya.

Sejumlah kecamatan yang telah melaporkan banjir yakni, Kecamatan Sambas, Selakau Timur, Sajad, Tekarang, Pemangkat, Tebas, Subah, dan Galing.

Bupati H Satono mengatakan, pihaknya melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sambas segera menyalurkan bantuan ke korban banjir di Lubuk Lagak.

“Kepala Desa sudah saya minta untuk mendata berapa jumlah keseluruhan rumah tangga yang menjadi korban banjir. Melalui BPBD akan kita bantu, karena mereka yang jadi korban banjir sebagian besar tidak bisa mencari rezeki,” pungkasnya.

Ia mengimbau, kepada masyarakat yang terendam banjir tolong perhatikan alat-alat maupun benda-benda yang berkaitan dengan listrik. Kalau bisa tolong dimatikan saja demi keamanan bersama.

H.Satono juga mengatakan, Kepada masyarakat tetap waspada dan semoga musibah ini cepat berlalu.