Sekda Kalbar Ajak Jurnalis Jadi Sarana Pencerdasan Politik
PONTIANAK, metro7.co.id – Wujudkan Pilkada Damai, saat ini media informasi (cetak, elektronik dan sosial media, red) merupakan salah satu aspek penting bagi kehidupan manusia. Hampir di setiap sendi kehidupan baik individu maupun secara berkelompok, masyarakat sangat membutuhkan media informasi. Maka dari itu peran jurnalis sebagai pelaku utama yang memproduksi dan menyajikan informasi di media massa kemudian menjadi salah satu agen yang paling berpengaruh pada segala aspek kehidupan di masyarakat saat ini.
“Saya mengajak peran para Jurnalis, mari kita wujudkan Pilkada damai dengan mengambil peran sebagai sarana pencerdasan politik dan membantu pemerintah dalam menyosialisasikan tata cara aktifitas kenormalan baru baik dalam aktifitas kehidupan sehari-hari, berikut juga dalam aktivitas pilkada serentak nantinya sehingga dapat menekan angka penyebaran covid-19,” ajak Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, AL Leysandri saat membuka kegiatan webinar dengan tema “Peran Jurnalis Untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Damai di Era New Normal” secara virtual di Ruang Audiovisual Kantor Gubernur Kalbar, Selasa (27/10/2020).
Lanjut diungkapkan, pada musim Pilkada banyak informasi yang muncul namun belum bisa dipastikan kebenarannya. Karena itu harapannya jurnalis sebagai agen penguji fakta dapat berperan maksimal.
Dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers, telah dijelaskan payung hukum serta kaidah dan etika jurnalis dan melarang jurnalis untuk menerima suap atau adanya intervensi kepentingan politik yang berdampak pada proses pemberitaan media.
Semua media harus independen dalam memberitakan peristiwa seperti pilkada serentak 7 kabupaten di Kalimantan Barat. Indepeden dalam hal ini, menuntut insan media mesti bisa tahu posisi dan harus kritis kepada semua calon yang ikut kontestasi politik pada pilkada ini.
Sejatinya, insan Jurnalis mesti menyajikan fakta dan informasi secara independen tentang peristiwa dan isu yang akan jadi referensi bagi masyarakat dalam mengambil keputusan.
Ditambahkan Sekda Kalbar bahwa jangan mendramatiskan apalagi sampai melakukan labelisasi. Sebab kerja jurnalis merupakan sebuah tanggung jawab moral dan memiliki peran strategis dalam rangka ikut membangun masyarakat Indonesia yang demokratis dan toleran terhadap perbedaan dengan membuat pemberitaan yang mendukung terciptanya kedamaian, bukan sebaliknya.
Sekda Kalbar juga berharap agar pilkada serentak dapat berjalan dengan damai dan berharap kita semua selalu menerapkan protokol kesehatan dalam pelaksanaan pilkada serentak ini.
“Mari kita rawat daerah kita supaya tetap kondusif, pilkada urusan rakyat, pilkada hanya sebagai wadah demokrasi tapi kita harus menjaga persaudaraan, persatuan dan kesatuan sebagai anak bangsa,” ujarnya.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalimantan Barat, Sukaliman mengimbau kepada pihak lembaga penyiaran agar aktif mengambil peran, karena
lembaga penyiaran mempunyai segmen yang bisa disampaikan kepada pemirsanya dan berhati-hati di dalam melaksanakan publikasi. Kemudian kepada masyarakat agar aktif menerima dan mencerna informasi yang disampaikan, tidak hanya dari lembaga penyiaran tapi juga lembaga-lembaga lain yang melaksanakan fungsi publikasi agar kita semakin cerdas dan dapat melaksanakan pilkada secara sehat, tertib, aman, cerdas sehingga tujuan akhir kita yaitu berjalannya pilkadayang aman, lancar, sukses dan sehat sehingga kita mendapatkan kepala daerah yang sesuai kebutuhan dan hasilnya dapat diterima oleh masyarakat.