SANGGAU, metro7.co.id – Dalam upaya mendukung kelancaran tugas Penurunan anak putus sekolah di Kabupaten Sanggau.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sanggau meluncurkan apliksi Sistem Informasi Anak Putus Skolah (SIAP SEKOLAH), launching aplikasi SIAP SEKOLAH dilakukan langsung oleh Sekertaris Daerah (Sekda) Sanggau, Kukuh Triyatmakah, di Aula Hotel Harvey Sanggau, Senin (13/10) pagi.

Sekda Sanggau, Kukuh Triyatmakah menyampaikan, launching aplikasu SIAP Sekolah merupakan inovasi dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sanggau yang akan membantu Pemerintah Daerah untuk mengatasi salah satu tantangan terbesar di bidang pendidikan terutama bagi anak anak putus sekolah.

“Anak anak adalah aset beharga dan masa depan negara kita, dan kewajiban kita adalah bagai mana memastikan bahwa setiap anak mendapatkan akses terbaik ke pendidikan yang layak,” ujar Kukuh Triyatmakah.

Meski begitu ia menyayangkan kenyataan yang menunjukan masih ada anak anak uang terpaksa putus skolah karna berbagai alasan.

“Ya, angka putus sekolah disebapkan dari ekonomi hingga masalah keluarga, hal ini merupakan tanggung jawab kita semua yang harus kita selesaikan bersama sama,” katanya.

Kukuh Triyatmakah mengatakan Pemerintah Daerah memiliki kewajiban untuk meberikan akses yang berkualitas kepada setiap anak untuk terus melanjutkan pendidikanya, dengan adanya aplikasi SIAP Sekolah diharapkan dapat membantu Pemerintah Daerah untuk memonitoring dan mengambil langkah tepat bagi anak anak untuk bisa melanjutkan pendidikanya.

Sementara, Kpala Dinas Pemdidikam dan Kebudayaan Kabupatn Sanggau, Alipius menerangkan Aplikasi Siap sekolah diluncurkan sesuai dengan visi Pemerintah Kabupaten Sanggau, yakni Sanggau maju dan terdepan, dimana salah satu misi yang tergambar dalam 7 brand image Kabupaten Sanggau yakni
‘Sanggau pintar’.

“Secara umum putus sekolah dapat diartikan sebagai kondisi dimana peserta didik keluar dari suatu system pendidikan formal sebelum mereka menamatkan
pendidikan sesuai dengan jenjang waktu system persekolahan yang diikuti,” terang Alipius.

Alipius mengatakan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupatn Sanhgau saat ini masih menghadapi permasalahan terkait masih rendahnya tingkat Indek Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Sanggau, yakni masih pada angka 66,91 dan menduduki peringkat 10 dari 14 Kabupaten/Kota se Kalimantan
Barat.

Dimana menurut Alipius salah satu penyebabnya adalah sektor pendidikan yang diukur melalui angka harapan lamanya anak sekolah di Sanggau tahun 2022 masih di angka 11,65 tahun atau masih di Kelas 2 SMA.

Untuk rata-rata lama sekolah di tahun 2022 masih pada angka 7,41 tahun atau masih di Kelas 2 SMP.

“Oleh karena itu dalam penanganan anak putus sekolah tidak bias hanya dilakukan sendiri oleh Dinas Dikbud Kabupaten Sanggau, namun harus melibatkan semua stakeholders terkait dalam membangun kolaborasi dan kerjasama lintas sectoral baik dengan Forkopimda, OPD, lembaga masyarakat dan insan pendidikan lainnya agar bias lebih efektif dan optimal dalam mengatasi anak putus sekolah,” pungkasnya.