Sepanjang Tahun 2023 Ada 52 Kasus DBD Ditemukan di Sanggau
SANGGAU, metro7.co.id – Sebanyak 52 kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) ditemukan di Kabupaten Sanggau, dari jumlah itu 2 orang penderita dikabarkan meninggal dunia, keterangan itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau Ginting, Senin (2/10).
“Dari Januari hingga 30 September tahun 2023 ini sudah ada sebanyak 52 kasus DBD,” ujar Ginting.
Kasus DBD menyerang 8 kecamatan dari 15 Kecamatan yang ada di Kabupaten Sanggau, diantaranya Kecamatan Toba 3 kasus, Kecamatan Kapuas 11 kasus, Kecamatan Mukok 1 kasus, Kecamatan Parindu 12 kasus, Kecamatan Tayan Hilir 10 kasus, Kecamatan Balai 10 kasus, Kecamatan Tayan Hulu 3 kasus, Kecamatan Beduai 1 kasus, Kecamatan Sekayam 3 kasus.
“Kalo kita bandingkan kasus DBD di tahun tahun sebelumnya ada perbedaan jumblah kasus, Sementara di tahun 2022, kasus DBD sebanyak 34 kasus dan tak ada korban meninggal dunia, tahun 2021 sebanyak 27 kasus dan tak ada korban meninggal dunia. Kemudian tahun 2020 sebanyak 27 kasus dan 2 orang meninggal dunia dan 2019 sebanyak 119 kasus dan 1 meninggal dunia,” terang Ginting.
Ia mengakui kasus DBD di Sanggau tahun 2023 ini meningkat di bandingkan dengan tahun lalu.
“Kita tahun bahwa sekarang ini DBD sudah ada peningkatan kasus, dan itu tersebar di 8 kecamatan di Kabupaten Sanggau. Kategori umur dari anak-anak hingga dewasa,” jelasnya.
Ginting mengimbau kepada seluruh masyarakat, untuk mengambil langkah yang tepat dan efektif untuk mencegah DBD, dengan cara pemberantasan sarang nyamuk, hindari gigitan nyamuk, tingkatkan daya tahan tubuh dengan perilaku hidup bersih dan sehat.
“Jika sudah terjadi, penanganan namanya bukan pencegahan lagi. Begitu sudah terjadi, langsung segera di periksa jangan sampai terlambat. Kemudian kita laksanakan fogging fokus di lokasi yang terkena, jadi perlu kami luruskan bahwa fogging fokus ini bukan hal yang utama, tapi hal yang utama adalah pencegahan diawal. Kalau fogging itu kan hanya membunuh nyamuk dewasa, jentik-jentik dan telur nya tidak. Sehingga dua tiga hari kemudian bisa muncul lagi nyamuknya,” pungkasnya.