SINGKAWANG, metro7,co.id – Pemerintah Kota Singkawang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kembali memperpanjang kegiatan pembelajaran jarak jauh atau belajar di rumah hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Keputusan ini diambil setelah status Singkawang masih berada pada zona Orange atau zona tidak aman untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Singkawang HM. Nadjib dihubungi mengeaskan, karena kondisi pandemi Covid-19 masih masif, sehingga Pemkot Singkawang kembali memperpanjang belajar jarak jauh untuk kesekian kalinya.

“Laporan dari Satuan Tugas penanganan dan pencegahan virus covid-19, zonasi untuk setiap daerah tidak menentu, ada daerah yang sebelumnya terindikasi masuk zona hijau atau kuning, bisa saja berganti posisinya menjadi orange atau merah. Begitu pula sebaliknya, yang status zona merah atau orange, bisa berubah menjadi kuning atau hijau. Untuk Kota Singkawang hingga saat ini masih berada pada zona orange, sehingga belum memungkinkan untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka,” kata Nadjib.

Ia mengatakan, karena laju penularan virus corona di Kota Singkawang masih fluktuatif membuat belajar daring kembali diperpanjang demi keselamatan semua pihak.

“Ini sudah kita sampaikan kepada kepala sekolah dan kita juga terus meminta agar selama pembelajaran jarak jauh kepala sekolah baik jenjang Paud/TK, SD dan SMP agar selalu mengawasi guru dalam memberikan pembelajaran jangan sampai memberatkan siswa dan membebani mereka belajar daring,” ungkapnya.

Walaupun harus memberikan pekerjaan rumah (PR), para guru diharapkan memberikan keringanan batas waktu untuk pengumpulannya.

Selain itu, juga meminta satuan pendidikan untuk membentuk tim pengajar. Langkah tersebut, menurutnya guna meminimalsir banyaknya tugas yang diberikan kepada siswa.

“Misalkan kelas satu gurunya ada lebih dari dua di satu mata pelajaran, maka bahan ajarnya harus sama. Jangan sampai ada kelas yang anaknya mendapatkan tugas, sementara yang lain tidak. Padahal sama-sama satu angkatan,” katanya.

Ia mempersilakan setiap guru untuk mengatur jadwal mengajarnya. Terutama, mereka yang mengajar mata pelajaran yang sama.

“Contohnya ada guru yang bertugas mengajar di sekolah, sisanya menyiapkan bahan ajar di rumah, begitu seterusnya secara bergilir,” ujarnya.

Ditambahkannya, dalam memberikan pembelajaran daring guru harus kreatif dan inovasi dalam membuat aplikasi pembelajaran sehingga siswa tidak bosan.

“Buatlah mode aplikasi yang dapat membuat siswa senang dan tidak membosankan,” tegasnya. *