SINGKAWANG, metro7.co.id – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Singkawang menggelar Refleksi Kualitas dan Layanan Pendidikan di Kota Singkawang tahun 2023, di Aula Disdikbud, Rabu (20/12/).

Turut dihadiri oleh Pj Walikota Singkawang, Sumastro, Kepala BPMP Provinsi Kalimantan Barat Iwan Kurniawan, Ketua DPRD Kota Singkawang, Sujianto dan tamu undangan lainnya.

Dari pantauan wartawan saat acara, berbagai penghargaan diberikan kepada sekolah-sekolah mempunyai prestasi diberbagai bidang dari sekolah Pendidikan SD sampai ke Pendidikan SMP.

Kepala Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Kalbar Iwan Kurniawan, mengapresiasi sekali kegiatan yang lakukan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Singkawang yaitu Refleksi Kualitas dan Layanan Pendidikan di Kota Singkawang tahun 2023.

“Kita kemarin memberikan apresiasi kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Singkawang dari 14 Kabupaten/Kota dan 1 Provinsi, dikarenakan provinsi menangani SMA dan SMK dengan beberapa indikator yang kita tentukan seperti pengelolaan dana bos, layanan pendidikan dan mendorong gurunya untuk bisa belajar melalui satu bentuk Platform,” ungkapnya.

Menurutnya, ada 14 katagori yang diperoleh dari 114 kita berikan. Artinya, Pemerintah Kota Singkawang berupaya untuk serius melaksanakan kebijakan merdeka belajar.Karena disaat ini dibawah mas menteri kebijakan itu melalui merdeka belajar untuk mengelola pendidikan.

“Ini menandakan bahwa beberapa indikator itu menggambarkan Dinas Pendidikan dan Pemerintah Kota Singkawang serius untuk melakukan perubahan dalam bidang pendidikan. Tadi terbukti apresiasi kita berikan dan itu ada indikator yang berikan,” bebernya.

Dia menambahkan, sehingga ini menjadi penting dan upaya dari Dinas Pendidikan adalah untuk bagaimana mengimplementasikan kebijakan. Dengan mengimplementasikan harapannya terjadinya mutu pendidikan dan itu salah satunya kita memberikan apresiasi kepada Dinas Pendidikan Kota Singkawang.

Sementara itu, yang menjadi PR adalah untuk pertama bagaimana memperluas akses dan meningkatkan angka berpartisipasi anak sekolah, seperti anak usia 5-6 tahun yang belum sekolah di PAUD harus didorong untuk bersekolah dan tidak boleh ada lagi anak yang tidak sekolah.

Demikian juga untuk anak yang berusia 6-12 tahun, yang bersekolah di SD harus didorong, bagiamana caranya memperluas aksesnya. Banyak sekolah dihitung jumlah sekolahnya mencukupi tidak dengan anak yang harus bersekolah.

“Kemudian yang kedua adalah bagaimana meningkatkan pemenuhan tenaga gurunya, kita juga tau bahwa banyak guru yang pensiun dan masih banyak yang kurang tenaga guru di sekolah-sekolah. Kalau sekolah yang masih kurang untuk tenaga guru harus segera dipenuhi oleh tenaga gurunya,” bebernya.

Kemudian bagaimana mendorong terjadi perubahan disekolah baik itu tata kelolanya, bagaimana cara mereka mengelola dana bosnya dengan baik dan bagaimana caranya mendorong gurunya supaya mengajar dengan bagus dan meningkatkan kompetensi.

Tingkatkan kompetensi gurunya harus diperhatikan bagaimana cara guru itu mengajar dengan bagus dan mengajar menarik untuk siswanya.

Yang ketiga, saat ini yang diukur itu pencapaian hasil belajar, tidak ada lagi ujian nasional, untuk saat ini diukurnya asesmen nasional, yang diukur kemampuan adalah literasi dan numerasinya itu harus menjadi perhatian. Bagimana sekolah-sekolah dan Dinas Pendidikan mendorong anak-anak miliki kemampuan literasi dan numerasi, itu bisa dihadirkan pembelajaran.

Kemudian yang perlu diatasi adalah untuk saat ini banyak pergaulan anak-anak seperti narkoba dan kekerasan disekolah. Nah itu menjadi hal harus diperbaiki.

Dia mengatakan, karena lingkungan sekolah yang bagus itu untuk mendorong minat anak belajar. Contoh kalau lingkungan sekolah yang menakutkan mana mau anak belajar.

“Kami BPMP provinsi Kalbar sebagai unit pelaksana teknis Kementerian siap membantu dan berkolaborasi bersama Dinas Pendidikan untuk mengimplementasikan kebijakan kemerdekaan belajar, membantu masalah mungkin akan dihadapi tahun 2024 nanti dan juga bagaimana untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Singkawang,” tutupnya.