SINGKAWANG, metro7.co.id – Anggota DPRD Kota Singkawang, Kalimantan Barat, Dido Sanjaya, SH meminta Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) serius menangani persoalan inflasi di wilayah Kota Singkawang.

“Tim Pengendalian Inflasi Daerah atau TPID harus mengambil langkah konkrit terhadap penanganan inflasi guna mencari solusi ataupun inovasi supaya inflasi dapat ditekan secara maksimal,” Kata Dido Sanjaya saat diwawancarai oleh awak media, Sabtu (8/4).

Menurut dia, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalbar merilis pada Maret 2023 Kota Singkawang mengalami inflasi year on year (yoy) sebesar 5,41 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 113,66.

Inflasi pada Maret 2023 gabungan 3 kota IHK di Kalbar mengalami inflasi yoy sebesar 5,06 persen. Kota Singkawang mengalami inflasi tertinggi sebesar 5,41 persen, diikuti Kota Pontianak sebesar 5,04 persen dan Sintang mengalami inflasi yoy 4,60 persen.

Karena itu, Pemkot Kota Singkawang diminta untuk segera mengambil kebijakan dalam penanganan ini agar Kota Singkawang tidak mengalami menjadi sorotan pemerintah pusat.

Atas kondisi yang demikian, Dido menyarankan pemerintah daerah maupun desa harus menganggarkan dana pengendalian inflasi karena dampak pengalihan subsidi BBM dari pemerintah pusat.

“Bagi saya, operasi sudah dilaksanakan, masih kurang efektif. Buktinya, inflasi Kotabaru masih tertinggi di Indonesia,” ujarnya.

Ia juga menyebutkan, operasi pasar dilaksanakan di Perkecamatan berapa waktu lalu. Sementara, Kabupaten Kota Singkawang merupakan kawasan yang secara geografis cukup luas.

“Sebaiknya, anggaran harus difokuskan, terutama pada Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop UKM) Kota Singkawang.Selama ini, anggaran lebih banyak ke infrastruktur,” katanya.

Dido juga membeberkan cara efektif mengurangi dampak tersebut dengan menggunakan anggaran APBD Kota Singkawang.

Ia juga menambahkan, kemarin banjir petani gagal panen cuaca extreme nelayan tidak bisa melaut. Belum lagi stunting jadi momok saat ini. “Lengkap sudah penderitaan yang di rasakan masyarakat,” tutupnya.