Wabup Sanggau Ajak Generasi Muda Berpolitik Cerdas
SANGGAU, metro7.co.id – Yohanes Ontot Wakil Bupati (Wabub) Sanggau dengan resmi mebuka sosialisasi politik pemilihan umum bagi pemilih muda atau pormula, di Aula Kantor Camatan Sekayam, Selasa (24/1).
Bertajuk, “Peran Serta Generasi Muda Dalam Menyongsong Pemilu Serentak di Era Kemajuan Teknologi Digital”.
Yohanes Ontot mengajak generasi muda disana untuk bijak dalam menerima informasi yang tersebar di media sosial (Medsos).
Kegiatan tersebut diselenggarakan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kasbangpol) Sanggau, dalam upaya peningkatan pemahaman pentingnya pemilu bagi kelanjutan negara serta menjadi perpanjangan tangan pemerintah untuk ikut mensosialisasikan tahapan pemilu 2024.
Wabup Sanggau menjelaskan kehadiran media sosial untuk meraih suara anak-anak muda agar ikut berpartisipasi di dunia politik merupakan hal yang wajar di era teknologi digital.
Belajar dari kasus bertebarannya informasi berupa berita bohong (hoaks) dalam Pemilihan Umum 2019, Wabup menyebut, sangat diperlukan kehati-hatian dan langkah bijak dari Generasi Milenial.
“Banyak bertebaran informasi tak benar ketika Pemilu 2019, mulai dari berita bohong, hasutan, ujaran kebencian, dan lainnya. Diperlukan kesantunan di dalam berpolitik di media sosial terutama bagi anak-anak muda. Saring dulu sebelum sharing dan lakukan tabbayun, mengecek terlebih dulu kebenaran suatu informasi,” katanya.
Yohanes Ontot turut menyampaikan Sosialisasi yang dilaksanakan pada hari ini merupakan upaya pemerintah dalam merubah mindset (pola Pikir) para pemilih pemula ketika berpartisipasi jelang pemilu mendatang.
“Agar dapat terhindar dari politik uang, Hoax dan black Campaign (kampenye Hitam),” ujarnya.
“Pemilih pemula yang tertarik politik adalah pemilih pemula yang sadar akan hak dan kewajiban sehingga dapat ikut serta dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dalam setiap proses pembangunan,” jelasnya.
Tidak hanya itu saja, Yohanes Ontot berharap kegiatan Sosialisasi tersebut diharapkan mampu meminimalisir golput yang banyak berasal dari pemilih pemula, sekaligus untuk merubah pola pikir pemilh muda tentang pentingnya memberikan hak suara di pemilihan umum nantinya.
“Semoga dengan diadakannya sosialisasi ini dapat meningkatkan jumlah partisipasi pemilu pada tahun 2024 nanti serta diharapkan pemilih lebih cerdas dalam memilih,” pungkasnya.