TAMIANG LAYANG – Banyaknya investor pertambangan dan perkebunan besar swasta yang masuk di wilayah Barito Timur, membuat masyarakat tergiur untuk menjual atau membebaskan lahan milik masyarakat kepada perusahaan. Namun hal tersebut tidak bisa dipungkiri, akibatnya menyebabkan tanah dan lahan pertanian milik masyarakat semakin menyempit.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Komisi III DPRD Bartim. Unriu Ngubel mengatakan merasa sangat prihatin, karena kebisaan masyarakat sangat mudah terhasut untuk menjual tanah dan lahan milik mereka kepada Perusahaan. sehingga tidak menyadari dengan perkembangan zaman dan perubahan waktu nantinya membuat lahan pertanian milik masyarakat, dengan sendirinya semakin mengecil dan menyempit.
 “Oleh sebab itu Unriu Ngubel menghimbau kepada seluruh masyarakat Bartim, agar bisa lebih berpikir secara matang, sebelum menjual lahan milik mereka,  kalu pun memang mau diserahkan ke perusahaan hendaknya dengan sistem pinjam pakai atau sewan saja, agar lahan milik masyarakat tidak akan hilang sehingga setelah perusahaan berhenti beroperasi masyarakat tetap bisa menggunakan lahan milik mereka kemabali,”Ungkap Unriu Ngubel.
Dia juga menjelaskan, dengan banyaknya perusahaan yang masuk ke daerah Bartim, maka akan menimbulkan dampak negatif dan positif agar bagaimana bisa berjalan dengan baik, sehingga dampak negatif bisa diminimalisir dan lebih banyak ke dampak positifnya, Jelas Unriu Ngubel. (metro7/ali/ji)