BKKBN Kalteng Kembali Gelar Audit Stunting Bersama Pemkab Bartim
TAMIANG LAYANG, metro7.co.id – Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Tengah menggelar Diskusi Panel Audit Kasus Stunting dan Manajemen Kasus Stunting bersama pemerintah Kabupaten Barito Timur (Bartim), di aula dinas pertanian setempat, Kamis (10/11/22).
Dewi Ratna Juwita dari satgas stunting manager program BKKBN Kalteng pada kesempatan itu mengatakan,
kegiatan ini merupakan yang kedua kalinya dilaksanakan di Bartim, sebelumnya audit stunting pertama sudah dilaksanakan pada bulan Agustus lalu.
Dewi mengatakan, saat ini ada beberapa kasus stunting yang sudah dipaparkan oleh teman teman dilapangan, yang kemarin ada 4 kasus, pagi ini ada 1 kasus dan siang nanti juga ada 1 kasus stunting yang akan dipaparkan.
“Ada 6 kasus yang dipaparkan sampai saat ini dari beberapa kecamatan,” kata Dewi.
Dewi menjelaskan, saat ini kasus stunting di Bartim belum semuanya dipaparkan, saat ini hanya sebagain saja karena masih bertahap.
Setelah dipaparkanya kasus tadi, kemudian akan dianalisa lagi oleh tim dokter dan tim pakar. Setelah itu mereka akan memberikan rekomendasi perbaikan. Mereka akan menentukan apakah kasusnya beresiko stunting atau stunting.
“Kemudian tim dokter dan tim pakar akan melihat atau menganalisa kasus tersebut, apa penyebab atau faktornya sehingga stunting. Apakah penyebabnya dari sanitasi yang buruk, kurang gizi, maupun lainya,” ujarnya.
Maka dari itu, jelas Dewi, dinas mana nanti yang akan melakukan intervensi. Apakah nanti dinas PUPR, Dinas Sosial, maupun dari Pemerintah Desa.
“Kita harap dengan adanya kegiatan ini, bisa menekan angka stunting di Kalteng, khususnya di Bartim,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala BKKBN Bartim, H. Rusdianor mengungkapkan dari hasil survey nasional pada tahun 2021 kasus stunting di Bartim tercatat 33,7 persen
“Semoga saja hasil survey tingkat nasional tahun ini angka kasus stunting bisa menurun. Kepada instansi terkait, saya harap juga agar bekerja maksimal dalam upaya pencegahan stunting,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, kegiatan tersebut dihadiri oleh para camat, kepala Puskesmas, pihak dinas kesehatan dan undangan lainya. ***