Dampak Banjir Kalsel, BBM di Tamiang Langka dan Mahal
TAMIANG LAYANG, metro7.co.id – Masyarakat Tamiang Layang Kabupaten Barito Timur, Kalteng, mengeluhkan kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) selama dua hari terakhir.
Hal itu terjadi karena pasokan barang yang berkurang jika dibanding kondisi normal sebelumnya.
Akibat kelangkaan itu, antrean panjang di berbagai tempat penjual BBM eceran di Tamiang Layang tak terhindarkan.
Warga rela mengantre berjam-jam untuk mendapatkan BBM, walaupun harganya jauh lebih tinggi dari pada dua hari sebelumnya.
Biasanya harga BBM jenis Pertamax dijual dengan harga 10 sampai 11 ribu per liternya, kini akibat kelangkaan minyak menjadi 15 Ribu rupiah per liter.
Kekosongan atau kelangkaan BBM di Tamiang Layang karena dampak bencana banjir di wilayah Kalimantan Selatan, sehingga ruas jalan tidak dapat dilalui oleh mobil Pertamina untuk membawa BBM ke Barito Timur.
Seperti diketahui, masyarakat di Kota Tamiang Layang atau Ampah pada umumnya bergantung pada BBM eceran jenis pertamax, pertalite dan premium, ini karena di Barito Timur hanya tersedia 2 buah SPBU yakni SPBU Longkang yang berjarak sekitar 7 kilometer dari pusat Kota Tamiang Layang dan SPBU Ampah yang berada di Kota Ampah berjarak 45 kilometer dari Tamiang Layang.
“Dari semalam saya susah mencari BBM. Namun hari ini Alhamdulillah sudah dapat walaupun dengan harga yang tinggi dan harus mengantri lama,” ucap Irawan warga Tamiang Layang.
Senada dengan Irawan, Yovan mengaku sampai saat ini belum mendapatkan bbm, akibatnya aktifitas menjadi terganggu.
“Dua hari ini saya dirumah saja tidak bisa bekerja, karena motor saya tidak ada minyaknya. Saya harap pihak – pihak terkait bisa terlibat memperhatikan masyarakat, sehingga tidak berdampak pada perekonomian,” harapnya.
Sementara itu, salah satu penjual BBM eceran di Jalan A Yani Tamiang Layang mengatakan bahwa kiosnya mulai terjadi antrian panjang pada pagi hari ini, penyebabnya jembatan yang ada di Matraman rusak, jadi supply dari Pertamina agak terlambat.
“Baru malam tadi BBM-nya datang diantar orang dari Kalsel. Itupun kami dikasih jatah 100 liter saja,” ucap salah satu penjual BBM eceran yang enggan namanya disebutkan. *