BUNTOK, metro7.co.id – Memasuki musim kemarau ini rawan kebakaran hutan dan lahan, terbukti dari peningkatan sangat signifikan titik panas pada bulan Agustus di Kabupaten Barito Selatan.

Hal itu disampaikan Kepala Pelaksana BPBD Barsel, Alip Suraya kepada wartawan, Rabu siang 2 September 2020.

Alip Suraya menuturkan bahwa berdasarkan dari pantauan sepanjang delapan bulan terakhir terdapat 89 titik panas yang terpantau di wilayah Barito Selatan.

“Pada Agustus ini terjadi peningkatan yang sangat signifikan di daerah kita, ada 45 titik api yang terpantau,” tuturnya.

Dari jumlah titik api selama dari bulan Januari – Agustus yang berjumlah 89 dengan rincian sebagai berikut Januari 1 titik api, Februari 9 titik api, Maret 6 titik panas, April 7 titik api, Mei 7 titik api, Juni 6 titik api, Juli 8 titik api, sedangkan Agustus 45 titik api.

Terkait dari peningkatan titik api pada bulan Agustus, Pemerintah Kabupaten Barito Selatan menetapkan status siaga karhutla.

“Selama siaga Karhutla ditetapkan, masyarakat kita larang melakukan pembakaran hutan dalam bentuk dan alasan apapun,” ucap Kepala Pelaksana BPBD Alip Suraya.

Meski di Perda No.1 Provinsi Kalimantan Tengah memperbolehkankan Masyarakat Kalimantan Tengah melakukan pembakaran lahan sebatas 1 hektar, tetapi menurutnya apabila siaga Karhutla ditetapkan, maka masyarakat dilarang untuk membakar hutan sampai status siaga Karhutla dicabut.

Untuk saat ini sudah didirikan Posko Karhutla disetiap kecamatan seluruh wilayah Barito Selatan dan dibentuknya Masyarakat Peduli Api disetiap desa.

Alip Suraya tidak lupa menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk menginformasikan apabila diwilayah tempat mereka bila ada terjadi kebakaran agar segera melaporkan ke posko terdekat. *