TAMIANG LAYANG, metro7.co.id – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Barito Timur (Bartim), menggelar sosialisasi terkait dana transfer Dana Tambahan Penghasilan (DTP) guru. Sosialisasi yang dibuka dan ditutup oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bartim, Sabai, tersebut digelar di aula dinas setempat, Jumat 27 September 2024.

Sosialisasi yang menghadirkan narasumber dari direktorat jenderal guru dan tenaga kependidikan Republik Indonesia tersebut di ikuti pihak pihak terkait seperti Kepala Sekolah, ketua IGI, ketua PGRI dan kepala  UPT Disdik.

Sabai mengungkapkan, tujuan dilaksanakannya sosialisasi ini adalah untuk menyampaikan atau memberikan pemahaman kepada para peserta kenapa dana DTP tahun 2024 belum sepenuhnya di transfer atau dibayarkan kepada para guru penerima DTP.

“Sosialisasi ini bertujuan untuk mengonfirmasikan bahwa kendalanya adalah dananya belum cukup, sehingga belum bisa dibayarkan,” kata Sabai.

Sabai mengungkapkan, dana TDP yang belum diterima atau belum ditransfer oleh pemerintah pusat kepada guru penerima DTP di Bartim dari bulan februari 2024 sampai sekarang.

“Yang sudah terbayarkan tahun ini baru dua bulan, satu bulannya membayar sisa bulan Desember 2023 dan satu bulannya Januari 2024. Perbulannya Rp 250 ribu,” jelas Sabai.

Walaupun demikian, pihaknya tetap berusaha dan selalu mengusulkan agar DTP yang belum ditransfer bisa disalurkan tahun ini.

“Walaupun tahun ini belum di transfer, namun dana tersebut kami pastikan akan dibayar di tahun depan karena dana tersebut tidak akan hilang, hanya saja ada keterlambatan pembayaran,” kata Sabai.

Melalui sosialisasi ini, Sabai meminta kepada para kepala sekolah dan lainya agar menyampaikan masalah atau kendala ini kepada para guru penerima DTP disekolahnya.

Terkait syarat untuk menerima dana DTP, Sabai menyebut guru harus pendidikannya S1 dan mengajar 24 jam serta tidak termasuk guru yang memegang sertifikat pendidik atau  guru sertifikasi.

“Tolong sampaikan dan saya minta bersabar, karena pasti akan dibayarkan,” pungkas Sabai. ***