Inovasi Kades Mangaris, Tingkatkan Perekonomian Warga Melalui Program Budidaya Ikan
BUNTOK – Masyarakat Desa Mangaris kecamatan Dusun Selatan kabupaten Barito Selatan (Barsel) nampaknya tidak salah memilih Adrianus sebagai kepala Desa untuk yang kedua kalinya.
Sosok lelaki yang dikenal pekerja keras ini memang tidak kenal lelah dalam membuat gagasan untuk mensejahterakan seluruh warganya. Gagasan yang keluar darinya pun selalu memberikan inovasi untuk kemajuan dan kesejahteraan warganya.
Setelah sukses membangun berbagai sarana infrastruktur, kesehatan dan pembangunan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat pada saat menjabat sebagai Kades satu periode lalu, kini Adrianus yang belum lama tadi dilantik oleh Bupati Barito Selatan H Edy Raya Samsuri sebagai Kades untuk kedua kalinya kembali ingin membuat gebrakan baru.
Melalui dana desa tahun 2019 lalu, pemerintah desa Mangaris yang dipimpin seorang Adrianus akan kembangkan budidaya ikan sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Tak mau hanya sebagai uji coba, pemerintah Desa Mangaris sudah memikirkan agar usaha budidaya ikan tersebut bisa berhasil. Baik tata cara pengelolaanya maupun pemasarannya.
Anggota kelompok yang akan mengelola budidaya ikan tersebut diberi pelatihan terlebih dahulu tentang tata cara budidaya ikan dengan baik dan benar, sehingga berhasil dan berkembang.
Tak tangung – tanggung biaya untuk budidaya ikan tersebut mencapai 42 juta. Dari dana tersebut, pihaknya dapat membeli pakan dan bibit, serta untuk membuat 4 kolam terpal barbagai ukuran serta keperluan lainya.
Seperti kolam lele besarnya 6,5 x 5,5 meter. Sedangkan kolam ikan patin, ada yang ukuranya 4×7 meter dua buah dan gurame 4×5 satu buah.
Kepala Desa Mangaris Adrianus mengatakan, baru sekitar satu bulan yang lalu binih ikan berbagai jenis di labuh ke kolam terpal yang sudah disiapkan.
“Sebelum kita jalankan usaha ini, kita tanya dulu kepada warga, bahwa siapa yang benar benar ingin mengelola ternak ikan ini silahkan gabung, namun kalau hanya cuman ikut ikutan saja sebaiknya tidak usah, karena kita mencari warga yang benar benar ingin bekerja,” jelas Adrianus saat memperlihatkan kolamnya, kemarin.
Dijelaskan Adrianus, ada beberapa jenis ikan yang dikembangkan yaitu ikan jenis lele, patin dan gurame. Sedangkan, untuk benihnya sendiri dibelinya dari kolam pembibitan milik Balai Benih Ikan di Desa Palu Rejo kecamatan Bintang Awai, Barsel.
Adrianus menyebutkan, butuh waktu sekitar dua bulan hingga empat bulan dari mulai penyemaian sampai masa panen. Total yang dikelola oleh warga jumlahnya ada sekitar 4 ribu bibit ikan.
“Ini untuk yang pertama kali kita membudidayakan ikan kolam terpal, kalau bibit ikan jenis lele yang kita semai sebulan lalu sudah mencapai 2 ons. Begitu juga dengan patin dan gurame kurang lebih seperti itu juga, bahkan ada yang sudah mencapai 3 ons,” jelasnya.
Adrianus mengatakan, untuk jenis ikan lele dua bulan sudah bisa dipanen. Sedangkan ikan gurame dan patin baru bisa dipanen setelah berumur empat sampai lima bulan.
“Baru sebulan lelenya sudah besar besar, mungkin sebulan lagi kita akan panen. Sedangkan ikan jenis patin dan gurame belum, karena masih belum terlalu besar, kemungkinan ketika berumur 4 bulan nanti beratnya satu ekor sudah 6 ons, baru kita panen,” ungkapnya.
Hingga saat ini, lele maupun patin yang masih berumur satu bulan tersebut sudah ada beberapa orang yang sudah memesan untuk membeli.
“Sudah ada tiga orang yang mau membeli semuanya. Ada yang menawar dengan harga Rp15 ribu, dan ada juga yang mau membeli dengan harga Rp. 25 ribu per kilonya,” ungkap Adrianus.
Melihat prospek perkembangan ikan yang cepat besar ditambah dengan harga yang cukup tinggi, Adrianus meyakini usaha budidaya ikan ini akan berkembang.
“Tinggal anggotanya aja lagi yang mengelolanya dengan baik, kalau untuk harganya kan sudah tau, lumayan tinggi. Jadi inilah kesempatan untuk menambah penghasilan,” paparnya.
Dirinya berharap melalui melalui budidaya ini nanti bisa memotivasi masyarakat Desa Mangaris untuk bisa memanfaatkan peluang yang ada, agar dapat meningkatkan perekonomian.
“Ini adalah contoh, semoga bisa ditiru. Nanti setelah panen kita akan gunakan uangnya untuk membeli pakan dan bibit, kalau ada masyarakat yang mau ikut bergabung dalam kelompok ini silahkan, dan bagi yang mau perorangan, maka harus menyiapkan kolamnya terlebih dahulu, nanti kita akan bantu bibit dan pakanya,” pungkasnya.(metro7/budi).