KUBANGAN – Jalan menuju Desa Sarapat pada musim penghujan berkubang lumpur dan susah untuk dilewati (poto/MJaya)
Tamiang Layang — Kini kondisi jalan raya di Desa Serapat Kecamatan Dusun Timur cukup memprihatinkan. Selain becek jika hujan, ada juga lubang besar di sejumlah titik.
Kepala Desa Serapat, Basuni Ngaban, menduga kerusakan jalan di wilayahnya itu disebabkan oleh hilir mudik pengangkutan material dari tiga perusahaan. Kapasitas muatan truk pengangkut material itu disinyalir melebihi batas.
Perusahaan itu bergerak di bidang pertambangan dan perkebunan kelapa sawit.
Biasanya,material berat yang menindih aspal jalan sehingga berlubang berupa bahan bakar minyak (BBM) yang diangkut mobil tangki berisi 10.000 liter. Demikian pula hasil perkebunan kelapa sawit yang dibawa oleh iring-iringan truk.
Dikatakan Basuni, jalan raya di desa itu sempit dan tidak untuk kendaraan yang memiliki beban berat. Akibat dari itu, Basuni meminta kepedulian dari tiga perusahaan tambang dan sawit untuk membantu perbaikan.
Apalagi, jalan itu banyak dilintasi oleh warga Desa Serapat dan sekitarnya menuju pusat Ibukota Kabupaten di Tamiang Layang.Demikian pula hilir mudik anak-anak yang bersekolah menggunakan sepeda motor.
“Jalan ini hanya untuk beban kendaraan yang tidak terlalu berat.Karena itu, kami minta kepedulian perusahaan untuk memperbaikinya,” pinta Basuni.
Kepala Desa Serapat juga telah melayangkan surat terkait kerusakan jalan ini kepada Bupati Bartim. Intinya, Basuni mengharapkan segera diperbaiki di lima titik lubang jalan raya di desanya tersebut.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Bartim Alvianson pun mengharapkan ada kepedulian dari perusahaan untuk memperbaiki jalan jika kerusakaan itu akibat dari seringnya angkutan perusahaan mengangkut material yang berat.  Kepedulian ini sebagai bentuk tanggung jawab kepada masyarakat.(Metro7/MJaya)