TAMIANG LAYANG – Kegiatan Festival Nariuk atau menombak ikan di sungai yang diadakan oleh Pemerintah Daerah Bartim bersama pemerintah desa Pulau Patai Kecamatan Dusun Timur tanggal 14 Juni 2019 bertujuan untuk melestarikan budaya para nelayan.

Menurut Bupati Barito Timur Ampera AY Mebas, dengan adanya kegiatan tersebut diharapkan para pemuda bisa menjaga dan melestarikan adat budaya yang ada di Kabupaten Bartim seperti nariuk ini.

“Pelaksanaan kegiatan tersebut adalah sebagai bentuk pelestarian budaya yang dimiliki kabupaten Barito Timur,” ucap Bupati di Tamiang Layang Sabtu 15 Juni 2019.

Menurutnya, kegiatan tersebut perlu dilestarikan dan akan dilaksanakan tiap tahunnya, sebagai bentuk pelestarian dari budaya itu sendiri.

“Kita akan buat menjadi festival tahunan dan agar desa membuat aturan lobok (tempat yang dalam dari area sungai sekitar). dan melestarikan sungai agar terhindar dari pencemaran yang berdampak buruk pada pauna disungai,” paparnya

Bupati Ampera juga menegaskan bahwa pelestarian harus tetap terjaga dari perkembangbiakannya, serta melarang keras bagi para nelayan untuk menggunakan alat tangkap yang dapat merusak habitat perkembangbiakan ikan di area sungai tersebut.

“Dengan melestarikan budaya ini, kita perlu menjaga pelestariannya. Tidak boleh penangkapan tidak pakai Nariuk, hal ini perlu di lakukan agar ikan tersebut terjaga,” pungkasnya.

Dari pantauan wartawan dilapangan Perlombaan Festival Nariuk tersebut diikuti ratusan peserta dan juga disaksikan oleh Bupati Bartim, Sekda Bartim, dan beberapa kepala SKPD serta jajaranya.

Adapun pemenang lomba tersebut yakni juara 1 untuk kategori terbanyak berat di menangkan oleh Misternu dari Desa Simpang Bangkuang dengan berat ikan 24 Kg, Juara 1 terbanyak total seberat 11 kg dari Desa Warukin dan juara 2 terbanyak sekaligus paling tercepat total 10 kg dapat dari Desa Mabidek, sedangkan juara 3 terbanyak dari Tamiang Layang sebanyak 4 ekor ikan.(metro7/budi).