Tamiang Layang — Pasca angin kencang yang menumbangkan pepohon hingga kabel putus dan tiang listrik patah sejak Selasa (19/2) lalu, pelayanan listrik PLN belum juga normal. Lebih parah lagi, sejak peristiwa ini, di sejumlah desa masih gelap gulita sehari semalaman.
Daerah yang masih gelap gulita adalah Desa Karang Langit dan Desa Janah Jari, Kecamatan Dusun Timur. Hingga kini, listrik PLN di kedua desa belum juga menyala. “Sejak Selasa sore (19/2) hingga Jumat (22/2) tadi, listrik PLN belum menyala juga di desa kami ini,” ujar Kepala Desa Karang Langit, Juliono.
Menurutnya, akibat belum menyalanya listrik sejak beberapa hari ini, warga terpaksa menggunakan lampu teplok maupun lilin. Tapi ada pula yang menggunakan genset untuk mengganti penerangan sementara.
“Penerangan dengan genset itupun hanya pada malam hari, mungkin hingga pukul 10.00 (22.00 WIB, red). Selanjutnya, warga menggunakan lampu teplok,” kata Juliono seraya menyebutkan kebutuhan bensin untuk energi genset seharinya dua hingga tiga liter.
Dikhawatirkan Juliono, jika kondisi ini bertahan lama, ancaman kebakaran akan menghantui karena penerangan pada malam hari menggunakan lampu teplok. Demikian pula dengan kamtibmas, terancam akan gangguan seperti pencurian karena suasana lingkungan gelap gulita.
Warga tak bisa apa-apa dengan aktifitas sehari-hari yang bergantung pada listrik PLN. Demikian pula saat ada warga Desa Karang Langit yang meninggal dunia, terpaksa pada malam harinya agak gelap karena minimnya penerangan.
Juliono memaklumi dengan gangguan pelayanan PLN karena beberapa tiang listrik dan kabel jaringannya putus diterjang pohon tumbang. Salah satu titik dari imbas angin kencang ini ada di Desa Janah Jari yang sekarang ini masih dilakukan perbaikan oleh petugas PLN.
Namun demikian, Juliono mengharapkan solusi terbaik saat emergency pelayanan karena gangguan maupun kriris daya listrik, proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jaweten segera rampung dan dioperasionalkan. “Jika pelayanan PLN terus menerus seperti ini, mungkin solusinya hanya mempercepat penyelesaian dan pengoperasional PLTU Jaweten. Kami mengharapkan PLTU itu segera beroperasional,” harap Juliono. (Metro7/M Jaya)