TAMIANG LAYANG – Adanya isu bahwa aktifitas PT Patra Jasa anak perusahaan dari PT Pertamina yang dalihnya memperbaiki jalan Pertamina di Jaweten menghambat aktivitas masyarakat nampaknya dibantah secara tegas oleh Marfendi salah satu warga pemilik lahan yang berada di jalan Jaweten lintas jalan hauling milik PT Pertamina, Selasa (15/10).

“Itu sangat tidak benar bila masyarakat terhambat beraktivitas. Bohong, dari awal penutupan, masyarakat tidak pernah terganggu aktivitasnya,” tegasnya.

Menurutnya, mereka sendiri membuat jalan itu tertutup oleh parkir, mungkin itu sudah di komando atau dikoordinir atas perintah pimpinan mereka, supaya terhambat semua, sehingga yang disalahkan adalah Pertamina atau Patra Jasa, padahal itu tidak benar.

Marfendi menegaskan, PT Patra Jasa dan PT. Pertamina tidak pernah menghambat aktivitas masyarakat, sedangkan 14 perusahaan yang sudah bekerja sama dipersilahkan sesuai dengan perjanjian dan aturan, bahwa yang sudah bekerjasama dipersilahkan lewat.

“Tidak dihambat, hanya satu-satunya PT Rimau Grup yang pada saat ini tidak bekerja sama, sehingga mandek sampai hari ini. Artinya, siapa yang salah, 14 lawan 1 masa demokrasi kalah,” ucapnya.

Ia memaparkan bahwa lahan yang dibuat Jalan oleh PT Pertamina adalah orang tuanya yang meminta PT Pertamina membuat jalan agar bisa di rasakan banyak masyarakat.

“Bapak saya sendiri yang menuntut Pertamina untuk membuat jalan ini, dan saya memegang wasiat surat dari bapak saya, supaya berbenah diri selalu dengan Mitra,” ungkapnya.

Ditambahkanya, kalau pemilik asli lahan yang digunakan oleh Pertamina siap mendukung dan bermitra secara baik dengan siapa saja yang mau membenahi jalan ini, supaya aktivitas pembangunan pemerintah maupun aktivitas masyarakat tidak akan terhambat, apalagi sesuai dengan rencana yang akan datang itu lebih baik dan mantaf lagi.

Dari pantauan Metro7 dilapangan, nampak terlihat Wakil Gubernur Kalteng Habib Ismail Bin Yahya bersama rombongan, kalangan anggota DPRD Bartim yang langsung dipimpin Ketua DPRD Nur Sulistio untuk memediasi polemik yang terjadi di jalan PT. Pertamina. (metro7/budi).