Kasi Dokumentasi Tenny. S.Sos
TAMIANG LAYANG- Disiplin pegawai negeri sipil (PNS) menjadi perhatian khusus bagi Bupati Bartim Ampera. A.Y Mebas, maka untuk itu ia meminta agar semua kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) diminta untuk melaporkan kinerja para stafnya.
Ampera pun mengingatkan kepala SKPD agar tidak melindungi stafnya yang indispliner, jika ini terjadi maka pimpinan dilakukan pembiaran, maka hal tersebut tentu saja ada ancaman sanksi. karena itu, kepala SKPD diharapkan dapat menyampaikan laporan terkait dengan pegawai yang tidak disiplin dalam menjalankan tugas sehari-hari.
Masih kata Ampera, dia tidak ingin sorotan masyarakat tertuju kepada lemahnya kinerja penyelenggaraan pemerintahan, lantaran tidak disiplinya PNS.
“Saya ingatkan tugas utama PNS adalah bekerja melayani dengan baik kepada masyarakat, bukan meminta dilayani, apalagi sampai tidak disiplin dalam menjalankan tugas, sebab kesuksesan dan keberhasilan pelaksanaan pemerintah dan pembangunan diawali oleh perilaku displin PNS,” tegas Ampera.
 Terkait penegakan disiplin kerja PNS, disalah satu Kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi. Membuat geger rekan sekantor, pasalnya salah satu oknum PNS di kantor Perpustakan ED, mengacung acungkan senjata tajam saat jam kerja dengan berpakain biasa dan mengancam pegawai lainnya di depan kantornya sendiri.
 Hal ini diungkapkan Kasi Dokumentasi kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Barito Timur, Tenny ketika ditemui Metro7 dikantornya belum lama ini, mengatakan sehari sebelum kejadian pihaknya menggelar rapat internal kantor, terkait tentang kedisiplinan kerja karena ada sebagian pegawai yang masih rendah tingkat disiplin kerjanya.
 “Dia pun menjelaskan tentang raport para pegawai, menurutnya ada lima PNS yang selama ini bekerja suka-sukanya turun dan semau gue dan saya pun tidak menyebutkan siapa namanya,  sehingga berdampak pada pelayanan yang diberikan kepada masyarakat, tiba-tiba ED memotong pembicaraan yang disampaikan Kasi tersebut, lalu kasi tadi mengatakan pembicaraan saya masih belum selesai, kalu anda ingin memberikan tanggapan nanti ada waktunya setelah saya selesai, lalu ED pun langsung meninggalkan ruangan rapat, mungkin saja ED tersinggung dengan ucapan kasi tersebut,”ungkapnya.
Masih kata Tenny, diduga emosi ini terbawa sampai ke rumah, Karena esok harinya sekitar jam 10:00 wita. ED datang dengan nada penuh emosi ke tempat kerjanya dengan membawa sebilah pisau dan mengamuk sambil mengancam dengan kata –kata didepan pagar kantor, ditirukan Tenny “siapa yang pengin jadi jagoan kesini berhadapan dengan saya”. Merasa was-was dia pun langsung minta bantuan dengan nelpon anggota Polsek Dusun Timur, ketika anggota tiba dilokasi ED sudah tidak ada ditempat lagi. “Untungnya peristiwa tersebut tidak ada terjadi anarkis,” jelas Tenny. (Metro7/Ali)