TAMIANG LAYANG – Keinginan untuk membangun jalan, berupa titian untuk usaha tani melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) di Desa Matabu Kecamatan Dusun Timur Bartim gagal. Pasalnya, penyusunan rencana ini harus melalui musyawarah.
Nah, selama ini respon masyarakat terhadap musyawarah tersebut agak kurang. Padahal, titian usaha ini sangat penting untuk  aktifitas warga menuju kebun atau sawah dan membawa hasil panen karet maupun padi.               
Selain itu, titian ini dapat menjadi akses penghubung dua desa. Dikatakan Kades Matabu Suriansyah, selain. Masyarakat yang bermusyawarah, perencanaan itu dihadiri pula oleh perangkat desa, Badan Permusawaratan Desa (BPD), dan pemerintah kecamatan. Tanpa kehadiran masyarakat, tentu saja tidak dapat diambil keputusan.
 Oleh karena itu, salah seorang warga Suriansyah mengharapkan masyarakat yang belum respon dengan proyek PNPM itu, agar bisa memahami betapa pentingnya pembangunan di Desa Matabu. Terutama titian usaha tani.
Namun demikian, untuk pembangunan fisiknya nanti disepakati melalui Alokasi Dana Desa (ADD). “Kendati PNPM tidak merealisasikan pembangunan titian usaha tani, kelanjutan dana bergulir untuk Simpan Pinjam Perempuan (SPP) dan kursus menjahit tetap dilaksanakan melalui dana program ini,” katanya.
Selama ini, papar Suriansyah, khusus untuk SPP tidak bermasalah, karena anggota yang meminjam permodalan, tepat waktu mengembalikannya. SPP ini sudah berjalan sejak 2012 silam. “Saya berharap, program SPP yang dibantu oleh PNPM ini, bermanfaat untuk menambah pendapatan keluarga yang berasal dari ibu rumah tangga,” katanya lagi. (Metro7/MJ/Budi Irawan)