TAMIANG LAYANG – Zainudin atau biasa dipanggil Abah Ijay warga Desa Matabu kecamatan Dusun Timur, Bartim hanya bisa tertunduk lesu melihat kondisi padinya yang terancam gagal panen karena diserang berbagai hama.

Sawah yang terletak di desa RT 07 Desa Matabu miliknya tersebut nampak menguning dan mati akibat terserang hama penyakit.

Kondisi tersebut tentu membuat abah Ijay merasa sedih dan galau lantaran tanamannya mati, sehingga terancam merugi jutaan rupiah.

Zainudin saat dibincangi Metro7 mengatakan, dari 25 burungan ia menanam padi, saat ini yang masih dapat diselamatkan hanya sekitar 4 burungan saja, sedangkan sisanya terancam mati akibat terkena hama wereng.

“Dari awal tanam sampai sekarang, kita sudah mengeluarkan biaya kurang lebih Rp 5 juta. Baik itu untuk membeli obat, pupuk dan biaya perawatan lainya,” ucap Zainudin dengan raut muka agak lesu, Selasa 3 Maret 2020.

Ia mengatakan, jenis hama seperti itu baru tahun ini menyerang tanamannya, sedangkan tahun lalu tidak ada.

“Tahun ini saya terancam gagal panen, saya sudah merugi, gara gara hama wereng dan tikus menyerang tanaman padi. Saya harap pihak terkait dapat membantu untuk mengatasi masalah ini, karena banyak tanaman padi saya tiba-tiba kuning dan mati,” jelasnya.

Zainudin mengaku hingga sampai saat ini petugas dari Dinas Pertanian Bartim belum ada datang untuk melihat mengontrol kondisi padi saya ini.

“Saya berharap kepada pemerintah daerah Bartim melalui dinas terkait agar kiranya dapat membatu obat obatan maupun pupuk kepada saya untuk merawat padi yang tidak mati. Karena saya tidak dapat lagi membelinya, karena saya lagi keker (gak ada uang). (metro7/budi).